Tabanan, (Metrobali.com)

Komitmen Pemkab Tabanan dalam menekan penyebaran virus menular Aids, Tuberkolusis, Malaria (ATM) di Tingkat Kabupaten Tabanan menjadi perhatian khusus terlebih dalam bidang kesehatan. Mewakili Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M dalam hal ini Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. I Made Agus Harthawiguna, M.Si, menghadiri serta menadatangani komitmen bersama dalam Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan ATM Kabupaten Tabanan, Selasa (28/2).

Turut hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Tabanan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, Asosiasi Dinas Kesehatan, Para Kepala OPD terkait dan Kepala Bagian di lingkungan Pemkab Tabanan, Kepala UPTD Puskesmas Se-Kabupaten Tabanan, Para Camat dan Perbekel. Masih beredarnya ATM di Kabupaten Tabanan menjadi konsentrasi yang membutuhkan peningkatan pada beberapa indikator.

Dijelaskan oleh Agus Harthawiguna yang saat itu membacakan Pidato Bupati Tabanan, penanganan ATM berkaitan erat dengan 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan yang ada. Dan dari 12 indikator tersebut, 10 indikatornya sudah tercapai, sedangkan 2 sisanya masih belum bisa mencapai target, eperti penemuan suspect TBC dan menemukan orang yang beresiko terinfeksi HIV/AIDS.

“Jika kita sudah menemukan kasus TBC selanjutnya kita juga akan dapat meningkatkan penemuan penyakit HIV/AIDS di Tabanan, yang paling penting bahwa TBC dan AIDS sudah ada obatnya dan gratis. Sedangkan untuk malaria, kita di kabupaten Tabanan sudah mencapai eliminasi alias tidak ada kasus, semoga kondisi ini dapat kita jaga kedepannya” Papar Agus siang itu.

Adapun kendala yang dihadapi dalam penanganan berbagai penyakit tersebut, sebagian besar karena masih rendahnya kesadaran masyarakat, hal ini terbukti dari adanya fakta bahwa masyarakat yang mengalami batuk tidak mau memeriksakan diri ke puskesmas, padahal puskesmas memiliki kemampuan diagnosis yang akurat dan tidak dipungut biaya.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja keras bersama agar masyarakat mau memeriksakan diri ke Puskesmas, dan tidak merasa takut untuk diperiksa sampel dahaknya dan apabila perlu pihak piskesma bersedia untuk menjemput dahak dlangsung ke rumah untuk dijadikan sampel. Sebab kondisi menular dan tidak terobati dengan tepat dapat membahayakan keluarga dan masyarakat secara umum.

“Saat ini kita akan menandatangani kesepakatan bersama dalam penanggulangan penyakit AIDS, Tuberkolusis dan Malaria, semoga dengan adanya kesepakatan ini nanti kita dapat bersinergi dalam kegiatan bersama untuk mencapai SPM di bidang kesehatan” Lanjut Agus.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Global Fund melalui Adinkes Bali yang telah menfasilitasi acara ini sehingga dapat berkumpul dan berkomitmen untuk mencapai target SPM tahun 2023.

Pernyataan Bupati Tabanan yang disampaikan oleh Asisten I tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Kadis Kesehatan, dr. I Nyoman Susila, M.Kes, bahwa masyarakat masih banyak yang mengalami ketakutan, malu dan rasa terdiskriminasi terhadap penyakit yang diderita. Sebab target penemuan suspect TBC pada tahun 2022 sejumlah 2911 orang baru tercapai sebanyak 78,18%.

“Kita punya 20 puskesmas, mereka semuanya mau melakukan pemeriksaan, begitupun di Rumah Sakit, kita punya alatnya, SDMnya, yang belum kita dapatkan adalah sampelnya, berapapun sampel yang masuk akan kami periksa dan kami obati” jelasnya Nyoman Susila. oleh sebab itu pihaknya berharap para peserta yang hadir saat itu mampu membantu dalam menemukan kasus-kasus terkait untuk dapat ditangani dengan segera.

Sumber : Humas Tabanan