Buleleng, (Metrobali.com)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penanganan Meningitis Babi atau Meningitis Streptococcus Suis (MSS). Dimana dalam SE tersebut, terdapat beberapa poin langkah-langkah kewaspadaan yang harus dilakukan oleh masyarakat, guna terhindar dari MSS. Diantaranya, Yang pertama, memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan peternakan dan pengolahan daging babi. Point kedua, mencuci tangan, lengan dan bagian tubuh terbuka lainnya secara menyeluruh setelah kontak dengan babi atau daging babi. Poin ketiga, menutup luka terbuka dengan penutup luka anti air pada saat kontak dengan babi atau daging babi. Keempat, menggunakan sarung tangan yang sesuai. Poin ke lima, menjauhkan daging babi mentah dari makanan lainnya. Poin kelima, memasak daging babi sampai minimal suhu internal 70 derajat celcius atau sampai air kaldu jernih. Poin ke enam, segera berobat ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain, apabila terdapat gejala demam setelah terpapar babi atau produk olahan babi. Poin terakhir, masyarakat tidak mengkonsumsi daging yang berasal dari babi yang kondisinya sakit atau mati mendadak.

Dengan adanya SE itu, pemerintah menggelar rapat bersama sejumlah pedagang makanan olahan daging babi. Dalam rapat tersebut diharapkan para pedagang mengolah makanan dengan benar, dimasak hingga matang serta dijaga kebersihannya. Ini dilakukan untuk mematikan bakteri streptococcus sp, penyebab MSS. Semua stakeholder mulai dari Dinas Kesehatan hingga Dinas Pertanian juga didorong berperan aktif untuk menangani penyakit MMS.

“Kami saat ini konsentrasi penanganan meningitis babi. Pasca SE, kami akan undang para pedagang makanan olahan daging babi, agar persepsinya sama dan secara serius menangani kasus ini,” ucap tegas Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana pada Selasa, (6/6/2023).

Berdasarkan data yang ada, di RSUD Buleleng saat ini telah merawat 12 pasien pasien Suspek Meningitis Babi. Dan dua diantaranya dinyatakan positif. Sementara sisanya masih menunggu hasil mikrobiologi untuk memastikan apakah mereka positif terjangkit meningitis babi.

Adapun para pasien yang sebelumnya diduga mengolah dan mengkonsumsi olahan daging babi, sehingga tersuspek meningitis babi, sehingga dirawat memiliki gejala khas yang mengarah pada MSS berupa, demam, nyeri kepala dan gelisah. GS