Buleleng (Metrobali.com)-
Pemerataan pembangunan Bali menjadi salah-satu agenda utama pasangan Puspayoga-Sukrawan (PAS) bila terpilih dalam pilgub Bali 2013. Kebijakan pembangunan selama ini terlalu bertumpu di Bali selatan dan menyebabkan ketimpangan antar daerah di Bali.
“Di daerah selatan sendiri terjadi banyak masalah seperti masalah kependudukan, kemacetan, kriminalitas sehingga kurang baik bagi perkembangan pariwisata,” kata AA Ngurah Puspayoga usai mengikuti konsolidasi kader PDIP dengan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Senin (15/4) di Buleleng.
Kondisi itulah itulah yang melahirkan visi PAS “Pembangunan berbasis potensi dan peran kabupaten kota”.  Visi itu berarti pandangan bahwa pemerataan pembangunan Bali hanya akan tercapai bila setiap daerah digali potensinya menjadi potensi unggulan guna menyelesaikan masalah di daerah itu. “Tugas Pemerintah Provinsi adalah mengkoordinasikan dan memadukannya menjadi keunggulan Bali,” tegasnya. Seorang Gubernur Bali, kata dia, tidak boleh berjalan sendiri tanpa memperhatikan aspirasi dan potensi kabupaten /kota.
Visi itu, menurutnya, juga akan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat di daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah. Sebab, setiap masalah akan diupayakan untuk mampu diatasi oleh layanan publik di kabupaten. Hal ini juga sebagai langkah pemberdayaan sumber daya manusia di kabupaten/kota.  Dalam bidang kesehatan misalnya, yang ditingkatkan kualitasnya adalah Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah. “Jadi kalau ada warga yang sakit tidak mesti buru-buru dibawa ke Denpasar,” tegas mantan Walikota Denpasar ini.
Puspayoga juga menyatakan, pembangunan infrastruktur di luarBali Selatan akan menjadi prioritasnya. Untuk Buleleng misalnya, akan dibangun jalan pintas atau shortcut yang menghubungkan Denpasar- Singaraja sehingga jarak tempuhnya lebih pendek. Mengenai pembangunan bandara di Buleleng, menurutnya, dia memberikan dukungan penuh karena merupakan aspirasi warga Buleleng.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur, anggota DPR DRI dari PDIP yang membidangi masalah ini Nusyirwan menyebut, sudah banyak proyek infrastruktur di Bali yang telah direalisasikan sebagai hasil perjuangan fraksinya. Contohnya adalah waduk Titab di Buleleng yang dibangun sejak tahun 2012 dan saat ini masih dalam pengerjaan.  Waduk ini akan mampu mengairi 2000 ha sawah, mensuplai listrik 2 Megawatt dan menghasilkan air bersih sekitar 400 ltr per detik. “Kami akan terus memperjuangkan sesuai dengan aspirasi masyarakat Bali,” ujarnya. RED-MB