ilustrasi mayat bayi

Amlapura (Metrobali.com)-

Pelaku pembuang orok jenis laki-laki di lahan milik I Gusti Agung Oka Wisnawa, warga Dusun Pejeng, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali hingga kini masih misterius.

Kasat Reskrim Polres Karangasem,AKP Dewa Anom Danuwijaya, mengatakan, pihaknya baru sebatas melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Orok tersebut diduga merupakan hasil hubungan gelap. “Kepolisian masih terus melakukan penyidikan secara mendalam,” ujarnya.

Dari hasil penyelidikan hingga kini belum ada titik terang. Pihaknya belum bisa memastikan apakah pembuang orok laki-laki itu merupakan warga lokal atau dari luar desa.

Untuk itu pihak kepolisian tidak hanya fokus mengembangkan penyelidikan terhadap warga sekitar Rendang, namun juga di luar Rendang.

“Sementara fokus dulu di sekitar Rendang, termasuk mencari informasi di luar Rendang,siapa tahu pembuangnya memang sengaja membuang di sana untuk menghilangkan jejak,” katanya lagi.

Orok jenis laki-laki tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang petani, I Wayan Sudana (50) di lahan yang berlokasi di jurang. Saat itu, petani tersebut hendak menyabit rumput, dilahan milik Gusti Agung Oka Wisnawa.

Saat ditemukan, kondisi orok sudah dalam keadaan meninggal dunia, dengan darah masih menempel pada bagian tubuh.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi dalam kesempatan terpisah menjelaskan, hasil autopsi jenazah orok tersebut diperkirakan berusia sekitar delapan hingga sembilan bulan di dalam kandungan.

Saat dilakukan autopsi masih terdapat ari-ari yang belum terpotong. Usia orok diperkirakan delapan hingga sembilan bulan kandungan sehingga dapat dikatakan orok tersebut bisa hidup di luar rahim ibunya dan juga masih lengkap dengan ari-ari yang belum dipotong.

Orok tersebut meninggal akibat dibekap pada bagian hidung dan mulut oleh orang tuanya.

Hasil pemeriksaan juga ditemukan luka memar dan pendarahan akibat kekerasan pada bagian hidung dan mulut.

“Luka memar tersebut karena sebelum meninggal bayi itu dibekab oleh orang tua korban,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya memperkirakan jenazah tersebut diperkirakan meninggal 24 hingga 38 jam sebelum dilakukan pemeriksaan sehingga saat ditemukan sudah dalam keadaan membusuk . AN-MB