Hermanto Dardak 2

Jakarta (Metrobali.com)-

Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang penting dan kunci dari peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu kawasan di berbagai daerah di Tanah Air sehingga mesti diberdayakan lebih optimal ke depannya.

“Pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk menumbuhkan ekonomi pada suatu kawasan. Pembangunan infrastruktur baik kawasan kota baru, kawasan industri, jalan bebas hambatan, air bersih, pembangkit listrik, pelabuhan, terbukti bisa tumbuh dan menjadi motor pertumbuhan,” kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (6/5).

Ia memaparkan, pengembangan infrastruktur yang dilakukan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dilakukan melalui pendekatan wilayah dengan berpedoman pada penataan ruang.

Hal itu, ujar dia, dimaksudkan agar dapat meningkatkan keterpaduan rencana lintas wilayah dan lintas sektor, agar diharapkan lebih mampu meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Selain itu, manfaat lainnya adalah memberi dukungan terhadap pengurangan kesenjangan pertumbuhan antardaerah, antarsektor serta antarkota dan desa, atau antarlingkungan.

Hermanto juga mengingatkan agar kualitas infrastruktur tersebut juga perlu dijaga sehingga dibutuhkan pula kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan pihak swasta.

Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengingatkan banyaknya potensi dari pengusaha generasi muda dari berbagai daerah yang dapat diberdayakan untuk membangun infrastruktur tersebut.

Bahlil mengatakan bahwa peranan pengusaha muda ke depan dalam menggerakan perekonomian nasional sangat strategis. Hal ini mengingat pada tahun 2018 Indonesia akan menghadapi bonus demografi.

Ketua umum Hipmi juga berharap agar BUMN dapat lebih bersinergi membina dan bekerja sama dengan pengusaha lokal seperti yang dilakukan sejumlah negara, misalnya Jepang dan Korea.

Menurut Bahlil Lahadalia, kondisi di Tanah Air cenderung semuanya dikerjakan oleh satu perusahaan besar yang menimbulkan fenomena munculnya beragam anak perusahaan BUMN.

Dengan demikian, kata dia, semua peluang yang ada diambil oleh BUMN itu sendiri. Padahal, sebaiknya diserahkan kepada pengusaha lokal dengan bersinergi dan bermitra.

“Jangan sampai dalam beberapa kasus, BUMN malah menutup peluang pengerjaan proyek oleh swasta lokal dan daerah. Swasta lokal harus dibina bukan dimangsa,” paparnya.

Untuk itu, pembangunan infrastruktur di Indonesia harus dapat memberdayakan kemampuan sektor konstruksi dalam negeri, seperti yang telah dilakukan selama ini oleh sejumlah negara-negara maju di kawasan Asia Timur. AN-MB