Sumenep (Metrobali.com)-

Maraknya aksi pembakaran gudang dan rumah milik masyarakat Desa Kaluwang, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep Madura Jatim menunjukkan lemahnya pengawasan pihak kepolisian setempat. Dalam kurun waktu satu bulan, sudah enam gudang dan rumah warga yang dibakar oleh orang tidak dikenal. Semuanya telah dilaporkan ke polisi. Namun, sampai saat ini, pelaku masih aman berkeliaran diluar.  Anehnya, pihak kepolisian hanya meninak bobokkan masyarakat dengan kata-kata sabar, sabar dan sabar. Padahal, dari sekian aksi pembakaran, masyarakat menemukan telepon selular milik seseorang yang dicurigai sebagai pelaku.

H. Abdurrazak yang rumahnya menjadi sasaran pembakaran pertengahan Oktober lalu kepada Metro Bali, Minggu (3/11) pagi tadi mengatakan, hand pone selular milik seseorang yang ditemukan di lokasi pembakaran kalau dilihat dari data didalam hand pone terebut, jalas, pemilik hand pone sebagai pelakunya. Namun, setelah diserahkan ke polisi, banyak data yang terhapus. “Data yang ada di dalam hand pone, saya pindah ke computer. Hal itu menjaga kemungkinan ada permainan polisi dengan pemilik hand pone,” ujarnya

Lebih lanjut H Abdur Razak mengatakan, dirinya tidak habis pikir. Padahal data dalam hand pone yang ditemukan banyak percakapan dan sms yang mengarah kepada pembakaran. Namun polisi berjanji dua bulan lagi untuk menangkap pelakunya. Mendapat jawaban seperti itu, H Abdur Razak sangsi akan keseriusan polisi untuk mengusut pembakaran yang terjadi di Desa Kaluwang, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep Madcura Jatim. “Lama sekali janji polisi untuk menangkap pelakunya. Padahal, bukti data dalam hp menunjukkan kalau pemilik hp tersebut adalah pelakunya,” tambahnya

Akibat lambannya penanganan polisi menangkap pelau pembakaran, warga semakin apatis terhadap polisi. Seperti yang di lakukan Muhammad Asyiq. Walalu pun gudang miliknya dibakar oleh seseorang Kamis lalu, dia enggan melapor ke polisi. Karena pelaku pembakaran enam gudang milik warga sebelumnya sampai saat ini belum terungkap. “Malas melapor ke polisi. Hasilnya sama juga. Tidak ada tindakan dari polisi,” ujar Muhammad Asyiq geram.

Sementara Kapolsek Gayam IPTU Abd Rasyid saat di hubungi METRO BALI melalui telepon selular nya enggan memberikan keterangan dan terkesan masa bodoh. Seolah-olah kasus yang menimpa warga adalah kejadian biasa yang tida perlu penanganan.

Akibat  sikap dan tindakan aparat keamanan yang tidak mengindahkan laporan masyarakat, masyarakat meminta kepada Kapolres Sumenep untuk mencopot Kapolsek tersebut. Jika tidak, dikhawatirkan akan terjadi hukum rimba di Desa Kaluwang tersebut. Sebab, saat ini dikalangan masyarakat ada rencana untuk mengambil sikap sendiri. “Kami berharap, Bapak kapolres Sumenep untuk mencopot Pak Rasyid (Panggilan akrab Kapolsek,red) dari jabatannya sebagai kapolsek Kaluwang. Kalau tidak, kami hawatir warga akan bertindak semena-mena. Sebab, santer di masyarakat, kalau pelakunya tertangkap, tidak usah di bawa kepolisi. Kita habisi sendiri,”  ujar seorang warga yang gudangnya menjadi korban pembakaran. EMHA-MB