Nusa Dua (Metrobali.com)-

Pembahasan mengenai isu-isu utama dalam pertemuan APEC (Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/10), berjalan lancar, meski sejumlah persoalan yang lebih rinci masih akan diselesaikan dalam pertemuan tingkat menteri.

Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan Imam Pambagyo mengemukakan hal tersebut saat acara rehat pertemuan untuk mencari kesepakatan yang akan dibawa pada pertemuan tingkat menteri dan kepala negara dan kepala pemerintahan.

“Sejauh ini semuanya berjalan. Kalaupun ada hal yang masih dibahas secara intensif akan diselesaikan di pertemuan selanjutnya,” kata Imam.

Ada tiga prioritas pembahasan pertemuan yang dihadiri para pemimpin 21 anggota ekonomi APEC dan sekitar 1.200 pemimpin bisnis. Pertama, melaksanakan kesepakatan Bogor Goals, yaitu liberalisasi perdagangan dan investasi pada 2010 bagi negara maju dan 2020 bagi negara berkembang.

Kedua, mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan kawasan APEC disertai pemerataan. Ketiga, isu keterhubungan (konektivitas), menyangkut infrastruktur fisik serta kemudahan lalu lintas orang, barang, dan jasa. Tiga prioritas pembahasan APEC tersebut berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2009-2014 Indonesia.

Pada hari kedua ini, peserta rapat yang merupakan pejabat tinggi diharuskan menyelesaikan isu utama sebelum dibawa ke pertemuan tingkat menteri yang selanjutnya disepakati di tingkat kepala negara dan kepala pemerintahan pada 7-8 Oktober.

Salah satu pokok bahasan adalah rancangan “stand alone system” yang nanti akan diterbitkan para pemimpin ekonomi anggota APEC. Draft tersebut menegaskan APEC berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral dan memperpanjang tenggat waktu untuk kebijakan-kebijakan yang dianggap perfeksionis sampai tahun 2014. Terakhir, APEC mendorong Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) lebih proaktif melanjutkan hasil APEC. AN-MB