I Gde Sudibya, ekonom, anggota MPR RI Utusan Daerah Bali dari Fraksi PDI Perjyangan 1999 – 2004

Gianyar, (Metrobali.com)-

Rencana Bandara Bali Utara di bahas di Puri Blahbatuh Gianyar, Jumat, 15 Nopember 2024. dengan mengundang sejumlah tokoh puri se-Bali. Membahas bandara Bali Utara di Puri Blahbatuh Gianyar, kurang elok, bisa menyinggung harga diri orang Buleleng.

Hal dikatakan I Gde Sudibya, ekonom, anggota MPR RI Utusan Daerah Bali dari Fraksi PDI Perjyangan 1999 – 2004, pengamat ekonomi Bali selama 30 tahun.

Menurutnya, semestinya semua pihak menahan diri untuk berkomentar, menunggu studi kelayakan awal dan amdalnya, yang kemungkinan didanai pihak China, yang sepakat menyediakan pendanaan.

” Yang harus diwaspadai publik, bandara dibangun duluan, amdalnya menyusul, sekadar pembenaran (justifikasi) terhadap proyek yang sudah berjalan,” katanya .

Dikatakan, seperti apa yang berlangsung di proyek IKN. Proyek IKN menjadi blunder, kesepakatan tidak menggunakan APBN, menarik investasi swasta. Tetapi nyatanya investasi swasta tidak tertarik masuk, walaupun diberikan insentif luar biasa penguasaan hak atas tanah selama 180 tahun.

Menurutnya, kegagalan menarik dana swasta, membuat IKN menyedot dana APBN sebesar Rp.70 T.yang tadinya tidak direncanakan.

“Atau model Bandara Kulonprogo yang konon tanpa studi kelayakan dan amdal,” katanya.

Menurutnya, dari sisi manajemen makro pembangunan, dan juga manajemen proyek secara mikro, pendekatan model grasa-grusu ini,sulit dipertanggung-jawabkan, dan punya potensi moral hazard dan bahkan adanya dugaan skandal korupsi.

“Sudah tentu kita tidak menginginkan, kasus serupa menimpa proyek bandara Bali Utara. Tetua Bali mengajarkan, dalam logat orang Buleleng “da pati kaplug nyemak gae gede, apang sing gangsar tindak kuang daya” dan ujung-ujungne rugi”,” kata I Gde Sudibya, ekonom, anggota MPR RI Utusan Daerah Bali dari Fraksi PDI Perjyangan 1999 – 2004.

Mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjadi salah satu sosok yang mendukung pembangunan Bandara Bali Utara di kawasan Kubutambahan, Buleleng. Ia mengakui memiliki lahan di dekat lokasi bandara yang akan dibangun dengan cara menguruk laut atau reklamasi itu.

Meski begitu, Mangku Pastika menampik dirinya mendukung pembangunan Bandara Bali Utara karena memiliki lahan di sana. Ia mengeklaim tidak mendapat aliran dana dari investor terkait pembangunan bandara baru itu.

“Saya diisukan mendukung karena ada lahan di sana. Saya tidak ada jual lahan kepada investor dan sepeser pun tidak ada aliran dana ke saya terkait pembangunan bandara,” kata Pastika di Puri Agung Blahbatuh, Gianyar, Jumat.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, mengungkapkan proyek Bandara Bali Utara murni menggunakan dana swasta tanpa anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Bali. Ia menargetkan satu runway Bandara Bali Utara bisa beroperasi pada 2027. (Sutiawan)