Foto: Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa saat ikut menjadi peserta Diskusi Webinar Agro Maritim Academy Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Selasa, 2 Juni 2020.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pelaku UMKM perikanan Bali yang tergabung dalam Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali mendorong Kementrian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan(PDSPKP) agar berani mengambil terobosan yang langsung bisa dirasakan oleh pelaku usaha UMKM sektor perikanan terutama bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Misalnya dengan berani jemput bola mendata pelaku UMKM di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, mempermudah persyratan izin SKP (Sertifikat Kelayakan Pengolahan) bagi UMK dengan tetap memperhatikan negara tujuan misalkan negara-negara Asia.

Demikian disampaikan Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa saat ikut menjadi peserta Diskusi Webinar Agro Maritim Academy Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Selasa, 2 Juni 2020.

Webinar ini mengangkat judul “Strategi Sektor Kelautan dan Perikanan Menjadi Motor Penggerak Perekonomian Nasional di Tengah Pandemi Covid-19.”

Webinar yang digagas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Masyarakat Agromaritim Indonesia Rina Sa’adah, Lc., M.Si., yang juga Founder dan Ketua Umum Agro Maritim Academy ini menghadirkan Keynote Speaker Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber yakni Prof.Dr.Ir Rokhmin Dahuri (Koordinator Penasihat MKP), M. Zulfikar Mochtar ST, M.Sc., (Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian KKP), Ir. Nilanto Perbowo, M.Sc.,(Dirjen PDSPKP Kementerian KKP), Guntur Subagja, S.Sos, M.Si., (Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia/INTANI).

Lebih lanjut Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa yang diberikan kesempatan menyampaikan aspirasinya pada webinar ini mengungkapkan penyebaran pelaku UMKM di daerah seperti di Bali tidak tersentral pada satu kawasan industri

Akibatnya sangatlah sulit bagi pelaku UMKM  mendapatkan izin seperti IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan Amdal. “Kami minta hal ini agar segera dicarikan solusi. Sebab hal ini juga menjadi kendala bagi pelaku UMKM untuk bisa segera naik kelas,” kata Ketut Adil.

Kendala lainnya juga dirasakan oleh sektor UMKM perikanan terkait mahalnya biaya cargo demestik antar daerah. Karenanya Pelukan Bali mengusulkan agar KKP berani mengambil kebijakan subsidi.

Misalnya dengan menghadirkan “Kartu Cargo Ikan” atau KCI. Dengan adanya KCI diharapkan biaya cargo bisa lebih hemat 25 hingga 50 persen.

Pelukan Bali mengungkapkan biaya transportasi udara sangat membebankan bagi pelaku usaha kecil apalagi dengan adanya sumber bahan baku terpusat di Indonesia Timur.

“Ide ini (KCI) bisa menjadi solusi mendorong bangkitnya gairah usaha bagi UMKM di tengah pandemi Covid-19,” harap Ketut Adil. (wid)