Karangasem, (Metrobali.com)

DPRD Karangasem melalui Komisi II menyoroti pelayanan Perumda Tirta Tohlangkir (PDAM) Karangasem, sejauh ini masih belum ada perbaikan, pasca dilakukan kenaikan tarif harga dasar air minum.

Sentilan itu disampaikan dalam rapat kerja gabungan Komisi bersama eksekutif, langsung ditangkis Direktur Perumda Tirta Tohlangkir Komang Haryadi Parwata. Dikonfirmasi, Rabu (7/6), Parwatha mengatakan, tudingan anggota Dewan itu tidak berdasarkan data dan fakta lapangan.

Pasca penyesuaian tariff, kata Haryadi Parwata, pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sudah cukup lebih baik dibandingkan sebelumnya, baik dari sisi respon maupun suplai air. Kendati demikian, Haryadi Parwata mengakui, khusus di wilayah Seraya Timur pelayanan memang belum bisa optimal, karena masih banyak jaringan bocor, serta perlu banyak revitalisasi.

“Debit air untuk wilayah Seraya memang masih kecil (kurang). Terhadap kondisi ini, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar air Telaga Waja bisa mengalir kesana,” terang Haryadi Parwatha.

Sebelumnya dalam rapat kerja Gabungan Komisi yang dipimpin Ketua DPRD I Wayan Suastika bersama eksekutif, Selasa (6/6) Made Juwita dari Fraksi Nawa Satya Partai NasDem, dengan lantang menuding pelayanan PDAM Karangasem belum mengalami perubahan sejak beberapa bulan melakukan penyesuaian tarif.

“Temuan di lapangan, setelah dilakukan kenaikan tarif belum ada peningkatan atau perbaikan pelayanan sesuai dengan janji direktur. Ini fakta. Pelanggan yang awalnya (sebelum kenaikan tariff, Red) mendapat pelayanan satu minggu sekali, tapi setelah tariff disesuaikan tetap seperti itu juga, “ ungkap Juwita ketus.

Terhadap kondisi tersebut, Juwita mendesak, agar Perumda Tirta Tohlangkir segera melakukan evaluasi. Politisi NasDem asal Desa Seraya Tengah, itu juga meminta penyesuaian tarif yang sudah dijalankan dibatalkan dan dikembalikan seperti semula, Dalilnya, pelayanan PDAM kepada konsumen sejauh ini masih stagnan alias tidak ada perbaikan.

“Kalau saja pelayanan PDAM sudah baik kepada pelanggan tentu kami sangat mendukung dan tidak mempermasalahkannya. Tapi, kalau masih seperti ini kan susah,” sungut Juwita, sembari mengusulkan kepada pimpinan rapat untuk memanggil manajemen PDAM untuk menjelaskan sengkarut pelayanan yang dilakukan selama ini. (RED-MB)