Evert Erenst Mangindaan

Jakarta (Metrobali.com)-

Pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla yang rencananya bakal digelar di Gedung MPR/DPR/DPD pada 20 Oktober diharapkan dapat menjadi ajang harmonisasi tokoh bangsa.

“Kita tunjukkan saat pelantikan presiden ada harmonisasi di antara tokoh bangsa,” kata Wakil Ketua MPR Evert Erenst Mangindaan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/10).

Menurut dia, seluruh pimpinan MPR siap mensukseskan acara itu sehingga pada pelaksanaannya pada Hari-H juga diyakini tidak ada masalah.

Selain itu, pimpinan MPR juga telah menyampaikan undangan ke berbagai tokoh tidak hanya ketua umum partai, tetapi juga mantan presiden, mantan wakil presiden, dan tokoh nasional.

Mangindaan juga mengutarakan harapannya agar masyarakat tidak percaya kepada isu-isu yang tidak benar dan menyesatkan terkait dengan acara pelantikan presiden.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Sutarman mengatakan bahwa jumlah personel pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih dipersiapkan hingga lebih dari 22.000 orang.

“Untuk pengamanan pelantikan, kami akan turunkan lebih dari 22.000 personel TNI/Polri,” kata Sutarman di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10).

Kapolri memaparkan penjagaan pengamanan dibagi menjadi empat ring, yaitu Ring 1 (di dalam gedung MPR/DPR/DPD), Ring 2 (halaman gedung MPR/DPR/DPD), Ring 3 (jalan raya di sekitar Gedung MPR/DPR/DPD), dan Ring 4 (sejumlah sentra-sentra perekonomian seperti pusat perbelanjaan).

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman memperkirakan acara pelantikan tersebut akan berjalan lancar, dan tanpa adanya gangguan yang signifikan.

“Pada tanggal 20 Oktober, saat pelantikan, tidak ada indikasi yang menunjukkan acara pelantikan akan mendapatkan gangguan yang berarti,” ujar Marciano Norman.

Marciano Norman mengatakan, “Insya Allah berjalan sesuai dengan rencana dan tidak perlu dikhawatirkan.” Untuk itu, Kepala BIN juga mengharapkan berbagai pihak, termasuk media massa dapat membangun atmosfer yang kondusif. “Media agar menciptakan suasana yang kondusif,” katanya. AN-MB