Foto: Praktisi pariwisata Bali Made Ramia Adnyana.

Badung (Metrobali.com)-

Setelah tiga kawasan pariwisata masuk list Free Covid Coridor (FCC) yakni Ubud, Sanur, dan Nusa Dua, pelaku pariwisata Bali berharap Kuta juga dimasukkan dalam list tersebut.

“Kami berharap Kuta dimasukkan dalam list Free Covid Coridor (FCC) seperti pada 3 zona lainnya seperti Ubud, Sanur, dan Nusa Dua. Fasilitas pariwisata paling lengkap ada di Kuta seperti pantai, mall, restauran, fashionnable area, dan fasilitas pariwisata lainnya,” kata praktisi pariwisata Bali Made Ramia Adnyana, ditemui Rabu (17/3/2021) di Kuta, Badung.

Menurut Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua Umum IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) ini sebetulnya baik Kuta Utara, Kuta Tengah, maupun Kuta Selatan, lanjut Ramia memiliki total visitor 50 persen lebih yang datang ke Bali. Apalagi Badung 70 persen fasilitas pariwisata yang ada di Bali dimana itu ada di Kuta sehingga Kuta dikenal memiliki fasilitas pariwisata yang paling lengkap.

Untuk itu, Ramia Adnyana berharap kepada pemerintah agar Kuta dimasukkan dalam titik FCC atau green zone (zona hijau covid). Ia mengakui jika Kuta diabaikan apalagi dilewatkan dari daftar FCC maka tidak bisa menutup kemungkinan wisatawan akan datang ke Kuta.

“Wisatawan kebanyakan pasti tour baik makan dan lainnya ke Kuta, maka wajib hukumnya Kuta dimasukkan dalam FCC. Kuta utara, Kuta Tengah dan Selatan khususnya kecamatan Kuta baik Kuta, Tuban, Legian, dan Seminyak sebaiknya segera dipakai titik green zone,” harap Ramia Adnyana yang juga General Manager (GM) Hotel Sovereign Kuta ini.

 

Tokoh asal Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini mengaku dari informasi yang didapat bahwa wilayah Nusa Dua dinilai isolatif area karena deket dengan Bandara Ngurah Rai dan dekat dengan rumah sakit dan terdapat fasilitas yang lengkap seperti akomodasi baik hotel, reatauran, tempat rekreasi dan fasilitas lainnya dianggap komplit.

Sementara dipilihnya Ubud, berdasarkan informasi yang ia dapatkan Ramia mengungkapkan karena Ubud satu-satunya wilayah yang mengangkat alam dan budaya Bali sehingga culture turism bisa digambarkan dengan dibukanya Ubud. Sehingga konsekwensinya di Ubud terdapat 4 desa harus diberikan vaksin dengan total vaksin 50 ribu orang.

“Kami tidak tahu kenapa Kuta tidak dimasukkan green zone karena mungkin pelaku pariwisata di Badung belum sempet dimintain pendapat ataupun masukan dari Kementrian pariwisata maupun Kemenkes,” tutup Ramia. (dan)