86656_pelabuhan_penyeberangan_ketapang__banyuwangi__jawa_timur1

Denpasar (Metrobali.com)-

Ahli infrastruktur asal Bali Anak Agung Putu Ngurah Wirawan mengatakan perlu penambahan dermaga dan jembatan penumpang Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali barat karena volume kendaraan dan penumpang terus meningkat.

“Melihat kondisi di lapangan baik volume kendaraan dan penumpang menuju Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur terus meningkat, sudah saatnya pemerintah pusat segera membangun dermaga baru lagi,” kata Ngurah Wirawan didampingi Staf Operasi ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Ida Bagus Alit di sela-sela kunjungan ke pelabuhan laut di Gilimanuk, Bali, Rabu (19/3).

Ia mengatakan, pada situasi hari biasa volume kendaraan dan penumpang di pelabuhan tersebut meningkat, apalagi pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Antrian di pelabuhan tersebut cukup panjang, sebab kapal menunggu giliran merapat di dermaga.

“Kita ingin pemerintah pusat mempercepat pembangunan dermaga baru di Pelabuhan Gilimanuk. Kita akan dorong Dirjen Perhubungan Laut, Kemenhub untuk segera mewujudkan hal tersebut,” ujar Ngurah Wirawan yang juga calon anggota DPD-RI asal Bali.

Terkait penambahan jumlah Dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Staf Operasi ASDP Gilimanuk Ida Bagus Alit mengakui hal ini memang perlu dilakukan, karena jumlah dermaga yang ada dirasa masih kurang.

“Dermaga yang ada saat ini baru ada enam unit, idealnya kita butuh delapan dermaga. Pada saat hari raya Idul Fitri dan libur sekolah, dermaga yang ada saat ini kewalahan melayani arus kendaraan dan penumpang yang keluar masuk kapal,” kata Ida Bagus Alit menjelaskan.

Ia mengatakan volume penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk setiap tahunnya terjadi peningkatan cukup signifikan yaitu meningkat 10 persen.

“Saat Lebaran kemarin saja jumlah sepeda motor yang lewat pelabuhan mencapai 50 ribu motor, itu baru motor saja, dan ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun,” katanya.

Selain masalah dermaga, kata dia, persoalan terkait infrastruktur lain yang dihadapi Pelabuhan Gilimanuk adalah perlunya jembatan penyeberangan untuk penumpang yang menghubungkan antara area pelabuhan dan area terminal bus di luar pelabuhan.

Ngurah Wirawan menambahkan saat ini setelah turun dari kapal, penumpang harus berjalan melewati lalu lintas di dalam areal pelabuhan yang cukup padat dan bisa membahayakan keselamatan penumpang.

“Perlu dibangun jembatan layang dari terminal penumpang Pelabuhan Gilimanuk menuju terminal bus. Penumpang tidak perlu melintasi jalan pelabuhan lagi dan langsung menuju terminal bus dimana bus angkutan sudah menunggu,” katanya.

Dengan adanya jembatan layang tersebut, kata Ngurah Wirawan, akan memberi kenyamanan bagi penumpang kapal feri. Selain itu, sterilisasi penumpang juga bisa lebih optimal. Bus-bus yang baru turun dari kapal juga tidak akan menghambat arus lalu lintas di dalam pelabuhan karena sudah langsung menuju terminal penumpang.

“Yang terpenting menurut saya adalah manfaatnya bagi ekonomi rakyat di terminal bus penumpang. Penumpang yang baru turun dari kapal sehingga sempat berbelanja di terminal sebelum melanjutkan perjalanannnya,” kata Ngurah Wirawan. AN-MB