Jembrana (Metrobali.com)

 

Tindakan iseng Putu YS menyentuh bagian sensitif pengendara sepeda motor berakhir di Polres Jembrana. Pemuda berusia 22 tahun asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini kini hanya bisa menyesali perbuatannya.

Pelaku melakukan perbuatannya di Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk di depan sebuah toko apotik di Desa Kaliakah pada Kamis (2/6/2022) sekitar pukul 19.30.

Dari informasi, pelaku Putu YS dan korban Uky DS (24) asal Desa Banyubiru, Kecamatan Negara sama-sama datang dari arah barat menuju ke timur ke arah Kota Negara.

Pelaku yang mengendarai sepeda motor scoopy DK-6535-ZQ saat itu berada dibelakang korban yang juga sedang mengendarai sepeda motor.

Tidak berselang lama, pelaku memepet korban dan kemudian tangan kiri pelaku meraba paha sebelah kanan korban. Setelah beraksi, pelaku langsung kabur. Tidak terima, korban yang karyawan counter lalu mengejar pelaku namun tidak berhasil.

Berbekal plat nomor polisi yang diingat, korban pada Jumat (3/6/2022) kemudian melaporkan kejadian yang dialaminya ke polres Jembrana.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana didampingi Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP M Reza Pranata mengatakan bahwa pelaku mengakui perbuatannya. Dan menurut pelaku, perbuatannya itu karena iseng.

“Pelaku mengakui dan menyesali perbuatannya” ujar Kapolres yang juga didampingi Kasi Humas Polres Jembrana Iptu Ketut Suartawan, Sabtu (4/6/2022).

Pihak kepolisian juga mengamankan sepeda motor scoopy DK-6535-ZQ warna krem, sebuah helm ARC warna merah tanpa kaca dan sebuh jaket parasut warna abu-abu.

Pelaku disangkakan dengan Pasal 4 ayat (2) huruf d Yo Pasal 6 huruf a UU RI nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau Pasal 281 ayat (1) dan ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Sementara itu, pelaku Putu YS ditemui di Polres Jembrana mengatakan bahwa perbuatannya itu hanya iseng dan mengira korban adalah temannya. “Saya sentuh pahanya. Baru dilihat, ternyata bukan teman saya lalu saya pergi” ujarnya.

Diakuinya, dirinya salah karena tidak minta maaf saat itu, tetapi langsung pergi (kabur). “Kepada semuanya, juga korban saya minta maaf” ujarnya. (Komang Tole)