Denpasar (Metrobali.com)-

Aksi sosial sebagai perhatian dan kepedulian terhadap warga Bali yang menjadi korban kerusuhan di desa Balinuraga, Lampung Selatan terus berlanjut di Bali. Kali ini kepedulian datang dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali yang secara khusus mengadakan acara pengumpulan dana, Minggu 4 November 2012.

Acara penggalian dana ini dilakukan sembari makan siang. Para dermawan dari komunitas pengusaha Tionghoa dan koleganya menunjukkan simpati dengan spontan turut menyampaikan sumbangan.

Ketua INTI Bali, Cahaya Wirawan Hadi didampingi Frans Bambang Siswanto sebagai Ketua Dewan Pembina secara bergantian menyampaikan dorongan kepada undangan yang hadir untuk turut berbagi. Frans Bambang Siswanto menyatakan, apa yang dilakukan INTI Bali dengan menggalang bantuan bagi warga Bali di desa Balinuraga, sebagai bentuk persaudaraan dan sudah selayaknya saling membantu.

“Itu semua dilakukan tanpa memandang latar belakang etnis, melainkan lebih karena kita ingin menunjukkan semangat nasionalisme dan kebajikan. Kita semua bersaudara, satu bangsa. Terlebih lagi apa yang terjadi di Lampung menimpa saudara kandung kami, saudara yang dilahirkan dari rahim Ibu yang sama, Ibu pertiwi pulau Bali,” ujar Frans Bambang Siswanto.

Sementara Cahaya Wirawan Hadi menyatakan, gerakan kepedulian untuk warga Bali di desa Balinuraga ini akan terus berlanjut. Rencananya, sumbangan yang terkumpul akan disampaikan langsung, menunggu rencana keberangkatan ke lokasi bersama posko keprihatihan peristiwa Lampung.

Dalam waktu satu jam sejak penggalangan dana dibuka, terkumpul dana mencapai Rp504.000.000 atau setengah miliar lebih. “Dana ini disumbangkan secara spontan bukan hanya oleh pengurus dan donatur dari INTI Bali, namun ada juga dari simpatisan lain termasuk dari Pemuda Panca Marga, perorangan dan badan usaha,” terang Hadi.

“Semua dana yang terkumpul akan disampaikan utuh, tidak dipotong sepeser pun, sekalipun untuk biaya keberangkatan,” demikian Sekretaris INTI Bali, Sudiarta Indrajaya.

Sejak awal pembentukannya, sambung Sudiarta, INTI Bali sudah komitmen melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan dengan semangat kebajikan dan keperwiraan. Bahkan saat wadah ini belum ada, melalui Himpunan Pengusaha Bali, sudah memulai dengan melakukan aksi peduli cinta Tanah Air saat Indonesia dilanda krisis moneter tahun 1998.

Ketika terjadi Tsunami Aceh, Himpunan Pengusaha Bali langsung menyumbang satu unit mobil ambulans. Beragam kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat terus digalang hingga INTI Bali dibentuk. Misalnya saja dengan menyumbang 25 cubang air untuk masyarakat di Karangasem. Begitupun ketika terjadi bencana Gunung Merapi, dermawan melalui wadah INTI menyampaikan sumbangan secara langsung. BOB-MB