kain

Denpasar (Metrobali.com)-

Sejumlah pedagang kain di pasar tradisional di Kota Denpasar, Bali menjual dan memajangkan berbagai jenis kain impor dari negara Tiongkok yang bersaing dengan produk dalam negeri.

“Banyak jenis kain diimpor dari negara Tiongkok, jenisnya bermacam-macam mulai dari brokat, kemikel, sofia, dan beberapa jenis yang lain,” kata Kumar, seorang pedagang kain di Pasar Kumbasari, Denpasar, Jumat (12/6).

Ia mengatakan, berbagai jenis kain asal Tiongkok memiliki harga lebih murah, sehingga lebih mudah dijual kepada konsumen kalangan menengah ke bawah.

Selain itu, kualitas kain-kain asal negara tirai bambu itu cukup baik dan setara dengan barang-barang buatan dalam negeri, karena tidak selalu barang yang berasal dari negera berpendududuk terbesar di dunia itu jelek.

“Kalau barang elektronik mungkin konsumen harus berhati-hati membeli produk dari Tiongkok, tetapi untuk jenis kain saya kira kualitasnya tidak terlalu jauh berbeda dengan produksi dalam negeri,” kata dia.

Ia menambahkan, harga rata-rata kain asal negara Tiongkok berkisar antara Rp25.000-Rp100.000, tergantung dari motif dan model kain tersebut.

“Jenis kain brokat model biasanya harganya paling murah, hanya sekitar Rp25.000, jauh lebih murah dibandingkan brokat asal negara lain yang bisa mencapai Rp200.000 untuk satu jenis kain ukuran biasa,” ujarnya.

Kumar mengungkapkan, kain asal negara Tiongkok pun dapat dijual dalam jumlah banyak (grosir) karena persediaan kain jenis ini tidak pernah kurang setiap bulannya.

“Banyak penjual (reseller) yang membeli kain asal Tiongkok karena harganya yang murah dan persediaan yang tidak pernah kurang, beberapa jenis kain diluar itu kadang terkendala permasalah stok, terutama kain Bali yang produksinya terbatas karena jumlah pengrajin mulai berkurang,” kata dia. AN-MB