Jembrana (Metrobali.com)

Puluhan pedagang yang berjualan di depan terminal kargo di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya diminta untuk segera pindah ke areal ABG (Anjungan Betutu Gilimanuk).

Mendapat pemberitahuan itu penjual yang sebagian besar pedagang kecil ini menolak untuk pindah. Karena selain mendadak juga situasi sepi ditengah pandemi Covid-19. Para pedagang juga beralasan sudah cukup lama berjualan di depan terminal kargo Gilimanuk.

Adanya penolakan ini kemudian diadakan pertemuan. Setelah mendapat penjelasan dari Sat Pol PP Jembrana bahwa mereka akan dipindah ke areal ABG sebagian besar pedagang akhirnya bersedia dipindah. Namun ada yang masih ragu-ragu.

Pedagang yang masih ragu-ragu beralasan bahwa tempat diareal ABG sudah penuh dan tempat yang baru belum dibangun. Sehingga dikhawatirkan mereka akan kembali diminta pindah ke tempat lain.

“Dulu kami disuruh pindah kesini. Sekarang kami lagi disuruh pindah kesana (ABG). Disana sudah ada pengelolanya, nanti kami lagi disuruh pindah” ujar salah satu pedagang.

“Kami hanya pedagang kecil. Kami bisa makan hanya dari berjualan” imbuh pedagang lainnya.

Para pedagang juga minta agar pedagang lain yang berjualan dipinggir jalan dan diatas trotoar juga ditertibkan sehingga tidak ada kesan pilih kasih.

Kendati sempat memberikan alasan, para pedagang yang sebagian besar berjualan makanan dan minuman ini tetap diminta pindah. Dan untuk mengangkut barang-barang dagangan pihak Sat Pol PP akan membantunya dengan menggunakan kendaraan milik Sat Pol PP Jembrana.

Mendapat penjelasan itu para pedagang akhirnya mau pindah. Namun dengan catatan dibuatkan tempat dan tidak disuruh pindah lagi.

Sementara itu Kasat Pol PP I Made Leo Agus Jaya didampingi Kabid Penegakan Perda Sat Pol PP Pemkab Jembrana I Made Tarma mengatakan para pedagang diminta pindah karena Gilimanuk sebagai pintu gerbang masuk Bali akan ditata sehingga terlihat bersih.

“Para pedagang ditempatkan di ABG. Untuk tempat akan dikoordonasikan dengan Dinas Koperindag Pemkab Jembrana” jelas Leo.

Pada prinsipnya semua pedagang tetap diperhatikan dan saat pindah nanti pihaknya akan membantu pedagang sampai selesai. “Untuk pedagang lainya tetap kami tertibkan. Kami tidak pilih kasih. Siapapun yang melanggar ditertibkan” tandasnya.

Pedagang yang berjualan di depan terminal kargo atau telajakan sebelah selatan Gelung Kori, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk ini sebelumnya adalah pedagang korban penggusuran.

Mereka sebagian besar adalah pedagang buah, makanan dan minuman yang berjualan di depan Pasar Gilimanuk. Mereka diminta pindah saat pembanguan jalan kembar beberapa tahun lalu. Sedangkan sebagian lagi merupakan pedagang yang senelumnya berjualan di terminal Gilimanuk, lokasi ABG sekarang dibangun. (Komang Tole)