Jembrana (Metrobali.com)-

Sehari jelang Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru caka 1943 , tepatnya Tilem Kesanga (Sabtu 13/3/2021) , digelar upacara pecaruan Di Catus Pata. Di Kabupaten Jembrana dipusatkan di Perempatan Jalan Surapati. Turut hadir Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wakil Bupati Jembrana Gede Ngurah Patriana Krisna, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa serta unsur PHDI dan jajaran lainnya.

Pecaruan dengan Caru Manca Kelud ini dipuput oleh lima sulinggih, diantaranya, Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh , Ida Sri Beghawan, Ida Bujangga Rsi Anom Palguna, Ida Pandita Mpu Bhaskara serta Ida Pandita Mpu Istri . Sedangkan tingkatan upacara digunakan adalah bebangkit.

Ketua PHDI Jembrana, Komang Arsana, mengatakan pecaruan menggunakan sarana hewan yang disucikan untuk dikorbankan . Diantaranya ayam , bebek, angsa . Secara filosofis, memiliki makna untuk menetralisir berbagai unsur negatif, sehingga tercipta keharmonisan atau keseimbangan. “ Setelah melasti ( dilaut ) , dilanjutkan pecaruan didarat. Secara serentak , pecaruan seperti ini juga dilaksanakan di Catus Pata kecamatan dan desa, ” ungkapnya.

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan , pecaruan pada tilem kesanga selain mengharmonisasi hubungan manusia dengan alam , sekaligus sebagai momen instropeksi diri. “ Saat ini kita ketahui bersama masih dalam situasi pandemi covid-19 . Tentu kita berharap , seluruh komponen bangsa diberikan kekuatan agar pandemi cepat teratasi. Disamping itu kita memohon diberikan keselamatan , dijauhkan dari bencana ,” harap Bupati Tamba.

Secara khusus, Bupati I Nengah Tamba bersama Wabup Patriana Krisna juga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943. Momentum Nyepi kata Tamba , hendaknya dimaknai untuk instropeksi, mengendalikan diri dari hal-hal negatif menuju kebahagian hidup dimasa akan datang . Disisi lain, Ia juga mengajak meningkatkan toleransi umat bagi kesempurnaan catur bratha penyepian .

Pecaruan di Catus Pata Jembrana digelar tepat pada pukul 11.00 wita. Seluruh rangkaian pecaruan tawur kesanga diakhiri persembahyangan bersama dengan peserta terbatas . Panitia mewajibkan penggunaan masker serta menaati protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19. (Humas Pemkab Jembrana)