Jepara (Metrobali.com)-

Pebulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad meluncurkan Non-Fungible Token (NFT) bertemakan olahraga guna mengangkat prestasi atlet nasional peraih medali emas ganda campuran bulu tangkis di Olimpiade Rio itu menjadi sebuah aset digital.

“Tujuan saya mengeluarkan produk NFT juara dunia bulu tangkis ini untuk pencinta bulu tangkis di Tanah Air agar bisa mengoleksi apa yang pernah kami capai selama berjuang meraih prestasi terbaik di Olimpiade Rio 2016,” kata pebulu tangkis Tontowi Ahmad di sela-sela konferensi pers di Ocean View Resident Jepara, Senin.

Dalam peluncuran NFT The World Champion of Badminton, terdapat 1.000 koleksi untuk mengobati kerinduan penggemar bulu tangkis terhadap atlet favoritnya. Dengan demikian, pencinta bulu tangkis bisa memilih gambar NFT yang menjadi favoritnya, mulai dari medali emas saat juara Olimpiade Rio 2016 hingga raket.

Pemasukan yang diperoleh dari NFT tersebut, kata Tontowi, sebagian didonasikan untuk kegiatan bakti sosial untuk bantu masyarakat kurang mampu dan yang perlu bantuan melalui program kegiatan bakti sosial Unisons Care.

Dalam peluncuran 1.000 NFT tersebut, Tontowi Ahmad menggandeng Unisons Cryptolab sebagai developer digital jaringan blockchain yang berdiri di bawah naungan

PT Unisons Spektakarya Unggul. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 yang berbasis di Indonesia.

“Kerja sama kami dengan Tontowi Ahmad juga bertujuan untuk mendokumentasikan karya atlet juara dunia ke dalam bentuk karya digital NFT. Melalui karya NFT ini, atlet nasional dapat selalu berkarya dalam bidangnya,” ujar CEO Unisons Cryptolab Maria Murliantini.

Ia menjelaskan bahwa NFT merupakan aset digital yang mewakili objek dunia nyata, seperti lukisan, seni musik, item dalam gim, hingga video pendek. NFT disebut sebagai sertifikat keaslian yang unik pada blockchain yang biasanya dikeluarkan oleh pencipta aset itu sendiri.

Tontowi Ahmad merupakan atlet badminton yang pernah menjuarai kejuaraan bulu tangkis Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Unisons Cryptolab melakukan inovasi baru dari hasil prestasinya ke dalam bentuk digital. Dengan harapan, masyarakat dapat menjadi salah satu pemangku kepentingan atas kepemilikan piala, medali, kostum atau bentuk prestasinya di dalam dan di luar negeri dalam bentuk digital aset NFT dan menjadi bagian dari sejarah dunia.

Dengan memiliki karya digital NFT The World Champion of Badminton, kata dia, para pemangku kepentingan, kolektor, dan NFTs traders akan memiliki peran penting di dalam kegiatan bakti sosial, yaitu membantu masyarakat yang kurang mampu dan yang memerlukan bantuan karena setiap koleksi yang dibeli oleh para kolektor, sebagian dialokasikan untuk kegiatan sosial.

Ia lantas menyebutkan sejumlah kegiatan sosial, di antaranya bantuan pangan dan sosial panti jompo, masyarakat tidak mampu, yatim piatu, bantuan kesehatan, bantuan pendidikan bagi anak anak kurang mampu, peduli kelestarian lingkungan hidup, dan bantuan pengadaan air bersih untuk daerah terdampak kekeringan atau yang kekurangan air bersih.

 

Sumber : Antaranews.com