Mangupura  (Metrobali.com)-
“Nenek moyangku orang pelaut”. Begitu kata sebuah lagu. Tapi akhir-akhir ini, sebagaimana profesi petani, profesi nelayan pun mulai ditinggalkan dan kurang mendapat perhatian.
 Sebagai upaya membangkitkannya kembali, warga nelayan di Pesisir Pantai Tanjung Benoa Kuta Selatan melakukan kegiatan Lomba Mancing Tawah (Baronang).  Mengambil lokasi start di dermaga timur Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan Kabupaten Badung, 56 nelayan menaiki jukung bergerak ke tengah laut untuk mencari ikan.

Lomba  yang  juga untuk menyemarakkan peringatan HUT PDIP yang ke-40 dan Barataksu ke-4 dibuka oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Tama Tenaya. “Nelayan melaut sekitar 1 mil dari pantai untuk memancing ikan, siapa yang mendapat tangkapan palihg berat berhak menyandang juara pertama, ujar penanggiungjawab Festival,  Wayan Darma, Minggu (3/3/2013).

Kegiatan diikuti nelayan setempat yang selama ini memang banyak beraktivitas di laut. Mereka sangat antusias menyaksikan lomba. Dharma mengungkapkan, mayoritas di pesisir saat ini tidak semata menggantungkan hidupnya dari mencari ikan di laut. Salah satu penyebabnya karena mereka kurang mampu bersaing dengan nelayan bermodal besar akibat keterbatasan sarana dan prasarana.

Dengan kondisi ini membuat nelayan setempat banyak yang mencari tambahan penghasilan lewat kegiatan wisasta bahari di wilayah itu yang kini makin mendapat tempat di hati wisatawan. Ia mengungkapkan, hampir sebagian besar nelayan pesisir kini punya tambahan pekerjaan menjadi pemandu atau menjual jasa kepada wisatawan yang akan menikmati wisata bahari seperrti snorkeling, diving dan lainnya. “Kami harapkan lewat lomba mancing ini bisa menggairahkan kembali semangat masyarakat persisir dalam menopang mata pencaharian mereka sebagai nelayan,“ imbuh Dharma yang juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kuta Selatan. RED-MB