Jembrana (Metrobali com)

 

Komisi II DPRD Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (5/3/2024) melaksanakan kunjungan kerja dalam kabupaten ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta Jati Kabupaten Jembrana. Dipimpin Ketuanya, I Ketut Suastika, rombongan Komisi II DPRD Jembrana diterima Direktur PDAM Jembrana, I Gede Puriawan dan staf.

“Kami kesini untuk mengetahui kondisi Perumda (PDAM) Triwulan I tahun 2024,” ujar Suastika, Ketua Komisi II DPRD Jembrana, Selasa (5/3/2024).

Selain itu juga untuk memastikan Perumda Jembrana tidak menampung pegawai atas sebuah kepentingan ,apalagi kepentingan politik.

Pihaknya mengapresiasi setelah sekian tahun, baru tahun ini perusahaan berplat merah bisa memberikan keuntungan. Dan diharapkan kedepannya dapat terus berkontribusi untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).

PDAM juga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan tanpa harus menaikan tarif. “Ditengah mahalnya harga kebutuhan pokok saat ini kami minta jangan menaikkan tarif. Karena selain keuntungan yang ingin didapatkan, kita juga ada misi sosial. Jadi perlu terus berinovasi untuk meningkatkan keuntungan,” tandasnya.

Terkait penyertaan modal, pihaknya akan terus mengkomunikasikannya dan bahkan memperjuangkannya sehingga penyertaan modal nantinya dapat terealisasi. “Penyertaan modal diperlukan karena dampak banjir. Banyak yang harus dibenahi oleh Perumda air minum,” ungkap Suastika yang akrab disapa Cuhok.

Tidak hanya itu, Perumda Air Minum juga menanggung beban pajak dan sesuai saran BPKP harus dicicil. “Meskipun banyak beban yang ditanggung, Perumda tahun ini mengalami keuntungan. Ini sangat kami apresiasi,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Tirta Amerta Jati I Gede Puriawan mengatakan, sebanyak 1200 pelanggan tidak bisa dilayani akibat musibah banjir bandang tahun 2022 lalu. Belum termasuk beberapa kelompok di Desa Penyaringan dan Desa Yehembang. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk mencarikan solusi,” ujarnya.

Selanjutnya ia berharap penyertaan modal dapat segera terealisasi. “ini memang masih membutuhkan perda. Aset-aset yang lain juga perlu diperjuangkan kekuatan hukumnya sehingga bisa diakui,” ungkapnya.

Saat ini jumlah pegawai Perumda Air Minum sebanyak 166 orang. Dan pihaknya tidak akan melakukan penambahan. Namun mengoptimalkan pegawai guna memaksimalkan pelayanan. “Tahun 2023 kita meraup keuntungan hingga Rp.739 juta. Sementara tahun 2022 mengalami minus sampai Rp 1,4 M,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kebocoran pihaknya juga sudah membuat tim. Phaknya juga telah mempersiapkan diri jika ada proyek perluasan PPN Pengambengan. “Dari beberapa sektor kami sudah berkontribusi fiskal, baik retribusi penggunaan air tanah dan pembayaran listrik,” sebutnya.

Selanjutnya ia berterimakasih atas kunjungan Komisi II DPRD Jembrana ke Perumda dan juga atas suportnya. (Komang Tole)