Asad Said Ali

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah solusi terbaik bagi sistem politik di dunia, terutama negara-negara Islam yang sedang berkonflik.

“Pancasila adalah solusi untuk sistem politik dunia di setiap negara, terutama negara Islam yang terbukti bagaimana stabilnya Indonesia,” kata Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali kepada Antara di Jakarta, Sabtu (11/4).

Hal tersebut dikatakan Asad ketika menanggapi peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan dihelat sejak 19 April 2015 di Jakarta dan Bandung.

“Saya harap pak Presiden menyampaikan seperti itu dalam KAA. Sekarang waktunya kelompok Islam moderat untuk menyampaikan pandangannya mengenai permasalahan yang ada di dunia,” katanya.

Ia mengatakan penerapan Pancasila sebagai dasar negara terbukti akan membuat situasinya lebih stabil karena menganut rumusan yang mengakomodir semua kalangan.

“Dengan Pancasila, bagaimana multi etnik dan agama jadi satu itu kan karena ada satu rumusan yang bisa mengikat semua. Artinya kita lihat mana ada negara Timur Tengah yang stabil kecuali Saudi sama Indonesia, artinya kita yang benar,” katanya.

Indonesia, kata mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Negara itu adalah negara yang mengatut syariat islam secara substansial dan tidak secara formalistik.

“Jika diberi label syariah islam itu menurut prinsip kami tidak boleh karena bisa mengganggu persatuan cukup secara substansi. Sekarang intinya apa yang bisa umat islam perjuangkan bagi bangsa demi persatuan Indonesia,” ujarnya.

Dalam Muktamar NU tahun 1936 menyebutkan Indonesia adalah negara islam yang diartikan sebagai negeri yang dihuni oleh umat muslim. Yang selanjutnya seiring perkembangan zaman hukum syariat tetap berlaku sesuai masukan para ulama meskipun pemerintahannya tidak melabelkan agama nomor dua di dunia itu.

“Pancasila itu sudah islami karena sila pertama adalah mengakui ketuhanan yang maha esa dan KUHP itu juga isinya diambil dari syariat,” ujarnya. AN-MB