PB3AS Masih Didominasi Topik Seputar Banjir

Denpasar (Metrobali.com)-

Penyampaian dan aspirasi masyarakat di PB3AS pada hari Minggu (01/3) masih seputar upaya penangan banjir di  Denpasar seperti yang terjadi beberapa minggu lalu. Seorang warga  Wayan Wandira menyampaikan Kota Denpasar sudah berubah menjadi danau buatan saat diguyur hujan hanya dalam beberapa saat saja. Banjir diakibatkan oleh faktor alam yakni curah hujan tinggi dan prilaku manusia itu sendiri. Namun pada waktu  curah hujan belum terlalu tinggi manusia secara tidak langsung penyumbang besar terhadap masalah banjir yang terjadi.

Ia berharap pemerintah membuat peraturan bagi penangan banjir serta tata kelola perumahaan sehingga daerah aliran air bisa tersedia dengan baik. Senada dengan Wandira, Made Teja dari Badan lingkungan Hidup Provinsi Bali, Menyampaikan pemerintah sudah melaksanakan mekanisme penanggulangan bencana terutama banjir. Penangan sampah sudah dilaksanakan oleh pemerintah yang dibantu oleh masyarakat.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan melaksanakan pemilahan sampah di rumah tangga. Sampah organik dapat dijadikan kompos sedangkan yang anorganik terutama bahan plastik bisa dijual karena BLH sudah bekerja sama dengan perusahaan swasta pengolahan sampah.

Pada PB3AS juga dihadiri oleh perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Gede Made Jaya Seratabrana yang menyampaikan penangan banjir sudah dilaksanakan dengan baik,” katanya seraya menambahkan BPBD provinsi Bali siap melayani masyarakat selama 24 jam penuh.

”Jika ada bencana atau musibah akan segera di tangani karena BPBD sudah terdapat hampir diseluruh Bali, tinggal di kabupaten Jembrana saja belum terbentuk. Sehingga ia berharap BPBD untuk di Jembrana segera bentuk sehinga jika terjadi musibah atau bencana cepat bisa ditangani.

Senada dengan itu, bencana terutama di Bali harus bisa dideteksi lebih awal untuk itu masyarakat harus mengetahui perkembangan cuaca, demikian yang disampaikan Nyoman Wirajaya Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III. Ia juga menyampaikan perkiraan cuaca hari ini yang relatif turun hujan ringan.Pihaknya akan menambah alat pendeteksi potensi tsunami sebanyak 3 unit yang berlokasi di Tanah Lot, Sanur dan Singaraja. Penambahan ini meruapakan kelanjutan program sudah sebelumnya yang sudah memasang 6 alat pendeteksi tsunami di beberapa pantai Bali.

Selain itu, Lanang Sudira dari LSM Gasos Bali menyoroti sering mangkirnya para Bupati untuk menghadiri acara undangan Gubernur Bali. Ia menyampaikan bupati seakan menghindari undangan tersebut padahal akan diajak untuk mensejahterakan rakyat kabupaten itu sendiri. Lanang Sudira juga meminta agar diadakannya investigasi terhadap dana hibah Gubernur Bali yang berbentuk dana bansos yang disalurkan oleh anggota DPRD. Sebanyak 1500 proposal belum ada pertanggungjawaban yang jelas, sambung Sudira. Ia berharap tim tipikor dari kepolisian segera menyelidiki sehingga ada kejelasan tentang pertanggungjawaban dana bansos tersebut.

Dalam acara PB3AS kali ini juga turut di hadiri Bubernur Bali beserta Istri Ny. Ayu Pastika, Istri Wakil Gubernur Bali, Ny. Dayu Sudikerta dan seluruh jajaran Kepala  SKPD di lingkungan Pemprov Bali. Selain itu PB3AS kali ini juga mengundang Panti Pijat Refleksi binaan Dinas Sosial Provinsi Bali yang melayani pijat refleksi secara gratis bagi para pengunjung. AD-MB