Suasana Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja

Suasana Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (5/2)

Denpasar (Metrobali.com)- 

Pastika menyatakan keprihatinannya pada peredaran narkoba yang belakangan menjadi ancaman makin serius bagi kalangan generasi muda. Menyikapi persoalan ini, ia minta para orang tua memantau perkembangan putra putri mereka dan memberi lebih banyak  program kegiatan alternatif.  Dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (5/2), Gubernur Pastika minta masyarakat berhati hati dengan peredaran narkoba di lingkungan masing-masing.

“Jangan biarkan anak-anak berdiam terus menerus di kamar. Mereka harus diberi lebih banyak aktivitas alternatif,” tuturnya seraya mengingatkan bahwa sebuah keluarga akan hancur jika salah satu anggotanya sampai terjerumus narkoba. Mengakhiri orasinya, Pastika menyampaikan apresiasi atas kehadiran sejumlah pembicara pada PB3AS.

PB3AS minggu ini dimanfaatkan sejumlah pembicara untuk menyampaikan berbagai aspirasi seputar perkembangan politik, pendidikan, pembangunan hingga spiritual.

Ketua LSM Gerakan Solidaritas Masyarakat Bali I Wayan Lanang Sudira dalam orasinya menyampaikan pandangan tentang sosok pemimpin yang layak menjadi Gubernur Bali periode mendatang. Orasi senada juga disampaikan Ketut Wenten Ariawan.

Selain berorasi tentang perhelatan Pilkada, Wenten Ariawan juga menyampaikan harapan agar Wilayah Nusa Penida dapat dialiri listrik secara merata. Sementara Made Bawa dari Denpasar menyampaikan harapan agar kampanye anti rokok makin digencarkan. Sebab selain merusak kesehatan, rokok juga merugikan secara ekonomi.

Bahkan, dia menyebut kalau rokok sangat terkait dengan ancaman narkoba. “Kalau mau mencegah narkoba, stop dulu peredaran rokok,” imbuhnya.

Sementara itu, Nyoman Wisnaya yang tampil berikutnya menggagas sebuah ide digelarnya doa bersama bagi seluruh umat beragama. Selain itu, Wisnaya juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai modus penipuan ‘amplop merah’. Penipu biasanya menaruh ‘amplop merah’ di tempat umum.

“Ketika kita buka, isinya adalah SIUP perusahan besar lengkap dengan kontak dan sebuah cek yang nilainya milyaran rupiah. Dan saat dihubungi, kita akan digiring ke ATM,” imbuhnya. Menurutnya, sejumlah orang menjadi korban dalam aksi penipuan ini.

PB3AS minggu ini juga dihadiri Mantan Rektor Universitas udayana Prof. Ketut Sukardika. Dalam orasinya, dia mengkampanyekan gaya hidup sehat lahir dan bathin. Selain itu, Sukardika juga menyinggung keberadaan RSUD Bali Mandara. Dia tak menginginkan rumah sakit kebanggaan masyarakat Bali itu nantinya hanya akan menjadi ‘Puskesmas Besar’. 

PB3AS kali ini juga dimanfaatkan Dinas Pendidikan Provinsi Bali untuk mensosialisasikan penerapan kurikulum terintegrasi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Kadis Pendidikan Provinsi Bali yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA Wayan Susila mengharapkan para guru menyelipkan materi pencegahan narkoba dalam semua mata pelajaran.

Hal ini menurutnya sudah tertuang dalam nota kesepahaman yang ditekan Dinas Pendidikan  dan Badan Narkotika Nasional Provinis Bali. Selain menyelipkan dalam setiap materi pelajaran, dia menyarankan agar kampanye pencegahan narkoba juga dilakukan pada pertemuan wali murid. AD-MB