Pastika Akan Datangi Pembuat Spanduk Ancaman
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan akan mendatangi sendiri dan mengajak berkomunikasi para pembuat spanduk ancaman yang bertuliskan “Penggal Kepala Mangku P” dengan semangat persaudaraan.
“Saya akan datangi ke rumahnya, tidak usah ramai-ramai. Saya datang sendiri, saya kira berani kok. Kalau mereka tidak mau datang, saya yang akan datangi. Saya katakan dengan semangat bersaudara, dia adalah anak saya, saudara saya yang harus diselamatkan,” katanya saat menutup dialog terbuka dengan berbagai komponen masyarakat Bali, di Denpasar, Minggu (2/3).
Sebenarnya dia sangat ingin komponen yang tergabung dalam Jaringan Aksi Tolak Reklamasi (Jalak) Sidakarya, Denpasar, sebagai pihak yang memasang spanduk ancaman dan Masyarakat Sipil Bali (MSB) untuk hadir dalam acara dialog itu. Meskipun undangan sudah disampaikan lewat surat, telepon dan pesan singkat, kedua komponen tersebut absen dalam dialog itu.
“Saya tidak pendendam, saya mendambakan kedamaian, saya hanya ingin tahu siapa yang nyuruh nulis itu. Saya yakin yang nulis itu tidak sadar, jangan-jangan cuma gagah-gagahan saja anak-anak kita,” ucapnya sembari meneteskan air mata.
Demikian juga dengan mereka yang membubuhkan cap jempol darah pada spanduk, menurut dia, kemungkinan juga supaya terlihat gagah. Tetapi mantan Kapolda Bali itu berkeyakinan, di balik tindakan pembuatan dan pemasangan spanduk itu ada yang menyuruh dan ada yang memprovokasi.
“Itu yang saya mau dapat yang memprovokasi. Kalau dibiarkan, ini balik lagi, membuat opini lagi, dan bisa membuat rusuh,” ujarnya sembari menyebut tidak keberatan untuk memaafkan.
Terkait siapa dalang dalam pembuatan spanduk itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengusutan pada Polda Bali. Selain itu ia memandang memang sudah sepantasnya kepolisian mengusut karena secara hukum ada kewajiban untuk mencegah orang lain dibunuh. Apalagi dalam spanduk itu kata-katanya jelas, memakai cap jempol darah dan dipasang di tempat umum.
“Biarkanlah aparat kepolisian menangani masalah ini, percayakan pada mereka. Saya juga mantan anggota Polri, mari berikan kepercayaan pada mereka. Saya harapkan masyarakat tenang dan tidak perlu mengambil tindakan sendiri-sendiri,” harap Pastika.
Di sisi lain, terkait persolan penolakan reklamasi Teluk Benoa, Badung, yang menjadi salah satu dasar pembuatan spanduk, Pastika mengharapkan supaya masyarakat tidak khawatir karena dirinya sangat sayang pada Bali dan tidak mungkin merusak Bali.
Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam kesempatan jumpa media menyatakan sangat menyayangkan pemasangan spanduk di pojok barat kantor gubernur setempat pada Rabu (26/2) yang berisi ancaman pemenggalan kepala terhadap dirinya terkait penolakan reklamasi Teluk Benoa.
Terhadap pemasangan spanduk tersebut apalagi diisi dengan cap jempol darah, menurut dia, persoalannya menjadi berbeda dan merupakan hal serius. “Saya menganggap serius karena judulnya ‘Penggal Kepala Mangku P’,” katanya. AN-MB
7 Komentar
Putra Bali Pilihan!
A.A. Putu Ngurah Wirawan, putra Bali yang lahir dan besar di Jakarta. Ia sangat peduli terhadap pembangunan dan dinamika sosial budaya masyarakat Bali.
Putra pertama dari Irjen Pol (pur) I.G.M. Putera Astaman, mantan Deputi Operasi Kapolri 1993- 1995, dari Jero Kaliungu, Denpasar dan I.G.A.Sutiti dari Jero Taensiat, Denpasar.
Menikah dengan Tjokorda Istri Edina Anggraeni dari Puri Agung Peliatan, Ubud, seorang auditor dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) putri dari Drh. Tjokorda Gde Dalem Pudakk dan Cherry Pudakk, cucu dari Alm. Tjokorda Rai Pudak, pejuang yang gugur dalam perang kemerdekaan dan namanya diabadikan sebagai salah satunama jalan di KabupatenGianyar.
Belajar !Belajar ! Dan Belajar !
Alumni dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung ini memperoleh beasiswa pertukaran pelajar AFS Internasional ke Adelphi University, New York, Amerika Serikat. Mengikuti program pelatihan komersialisasi bandara di Amsterdam Airport Schiphol, Belanda. Konsep investasi dan system operasi kereta MRT di Metro Bilbao, Spanyol dan Hongkong. Disain terminal terpadu di Ellerbe Becket, New York, Amerika Serikat dan jalantol dalam kota di Shanghai Municipal Engineering and Design Institute, China.
Bekerja, Berorganisasi dan Menekuni Profesi
Memulai karir sebagai manajer muda di kelompok usaha Citra sampai menjabat Deputi Direktur Bidang Infrastruktur. Menggeluti berbagai usaha di bidang jasa telekomunikasi dan pengamanan sampai akhirnya dipercaya oleh Gubernur DKI Jakarta untuk mengembangkan usaha jalan tol dan system transportasi public di kota Jakarta melalui PT. Jakarta Marga Jaya dan PT Jakarta Tollroad Development.
Aktif berorganisasi di berbagai bidang, sehingga dipercaya sebagai Bendahara Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) Sumatera Selatan, Ketua Umum Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia, Majelis Pemuda Indonesia KNPI Pusat sampai sekarang sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP).
Sebagai anggota Sabha Walaka selalu membantu kegiatan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat dalam berbagai kegiatan umat Hindu secara nasional, sehingga dipercaya sebagai Ketua Umum Panitia Nasional Dharma Shanti Tahun 2008.
Masihmengajar pada Program Magister Manajemen Universitas Padjadjaran, Bandung dan tetap menjaga kualitas profesi melalui keanggotaan, aktif dalam Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan Masyarakat Profesional Madani (MPM).
http://www.beraniadu.com/index.php/profil/1/TENTANG-SAYA
Pak gubernur…yg tegas donk…nereka itu tak bosa dimaafkan harus djuk dan di krangkeng …agar tidak mengulangi perbuatannya.
Adi mekelo gatine tusing juke tukang ngae spanduke ahhh….sube tusing sabaran ake dot ti nawang pletane nto…kel kepongin tendasne
setuju pak Gubernur…tolong tangkap dalangnya ane nu mengkeb sing bani pesu…
Bali cinta damai. semoga selalu aman dan damai.
tangkap dan adili sesuai hukum yg berlaku , mohon usut jg dalangnya!!!
segera di tangkap…sadar nagak sadar menulis sepanduk tersebut dgn cap darah, namanya sudah keterlaluan.Cuma sifat pengecut semua orang tersebut pemimpin maupun antek2nya:::PEACE:::