Badung, (Metrobali.com)

Pasikian Yowana Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, menggelar kegiatan, Wicara Rupa Ogoh-ogoh dan Wimbakara Sketsa Ogoh-ogoh, bertempat di Lippo Mall Kuta, Sabtu (11/2). Acara ini diselenggarakan sebagai rangkaian untuk menyambut hari raya Nyepi ini, bertujuan untuk menambah wawasan para sekaa teruna dalam menggarap budaya seni ogoh-ogoh di masing-masing banjar.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber maestro ogoh-ogoh yakni Marmar Herayukti dan Arif Suciawan dengan moderator presenter kondang Ocha Dianti. Para sekaa teruna nampak antusias mengikuti workshop yang membahas berbagai perspektif dalam penggarapan ogoh-ogoh. Tentu ini akan sangat bermanfaat bagi para sekaa teruna dalam melestarikan budaya kesenian ogoh-ogoh itu sendiri.

Tidak hanya workshop, acara juga dilanjutkan dengan lomba sketsa ogoh-ogoh yang diikuti oleh para arsitek ogoh-ogoh dari tiap perwakilan sekaa teruna se-Kecamatan Kuta. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Drs. I Made Widiada M.Si dan turut hadir Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, serta DPRD Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Sudiarsa dan Ketua Listibya Kecamatan Kuta I Gusti Made Darma Putra.

Menurut Manggala Pasikian Yowana Kecamatan Kuta, Komang Freddy Trikayana, kegiatan ini merupakan program kerja dengan tema kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud kata dia, berasal dari dua kata yakni kolaborasi dan beraksi. Artinya, berkolaborasi dengan Saba Yowana di Kuta untuk beraksi melakukan kegiatan.

Pada Kegiatan Mawicara Rupa Ogoh-ogoh tradisi Bali dan Wimbakara sketsa ogoh-ogoh ini, diikuti sebanyak 60 orang dari 30 sekaa teruna di kecamatan kuta. Dari kegiatan ini, pihaknya berharap sekaa teruna bisa memahami suatu konsep pembuatan ogoh-ogoh, yang benar dan baik. Sehingga kedepan Sekaa Teruna bisa meningkatkan kreatifitas, khususnya di kecamatan kuta, utamanya di Badung agar bisa bersaing di provinsi Bali.

“Melalui lomba sketsa ogoh-ogoh yang digelar ini, mereka berenang untuk meningkatkan dan menunjukkan eksistensinya dalam berkreatifitas, segiangga ogoh-ogoh yang dibuat, akan bisa lebih maksimal,” ucapnya sembari menyampaikan kalau hasil dari sketsa ini akan dipamerkan di Lippo Mall Kuta.

Selain pembahasan terkait ogoh-ogoh dan pembuatan sketsa, yang bahas juga berkaitan dengan pemilihan bahan, penggunaan bahan dan pemilihan Watak atau sinopsis judul dari ogoh ogoh. Tentu dengan harapan, sekaa teruna di Kuta bisa memaksimalkan apa yang telah didapat untuk bisa diaplikasikan dalam pembuatan ogoh-ogoh di banjar masing-masing. “Kedepan kami dari pasikian Yowana kecamatan Kuta, akan terus memberikan fasilita, motivasi, jembatan kepada seluruh sekaa teruna untuk berkarya,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pemateri Marmar Herayukti, menyampaikan, pada kegiatan ini semua berdiskusi santai tapi sarat sekali maknanya. Dari kegiatan ini, banyak hal yang bisa dibangun melalui diskusi. Untuk itu di lingkungan yowana harus selalu melakukan diskusi, segitiga hal-hal baru itu bisa muncul secara kolektif.

“Ketika hal baru itu muncul tentu kita selalu memperhitungkan dampak yang akan terjadi kedepan. Saya pikir teman-teman yowana, kalau saya melihat, mereka sangat luar biasa sekali dari daya pikir mereka analisis dari data yang mereka punya. Mereka sangat bagus sekali, ketika memikirkan masa depan kita sebagai yowana, yang adalah cikal bakal masa depan kita di Bali,” ucap Marmar. (RED-MB)