Foto: Suasana foto bersama usai penandatangangan Mou antara Pasifik Group, PT Sporwar Korea Indonesia dan DPD ISSITA Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Chairman Pasifik Group Mister Daniel Koo dan PT Spowars Korea Indonesia menandatangani Mou dengan DPD Indonesia Sport and Special Interest Tourism Association (ISSITA) atau Asosiasi Wisata Olahraga dan Minat Khusus Indonesia Provinsi Bali terkait kerjasama di semua bidang bisnis khususnya pariwisata seperti pelaksanaan event-event wisata olahraga dan minat khusus di Bali.

Turut hadir Komang Gede Subudi selaku CEO Pasifik Group-Bali, NTT, NTB, lalu CEO PT Spowars Korea Indonesia Mister Park JunYoung dan Ketua Umum DPD ISSITA Bali Rusli Wisanto dalam penandatanganan MoU ini di Kantor PT Sporwar Korea Indonesia, di Sanur, Denpasar, Bali pada Jumat 18 Oktober 2024.

ISSITA merupakan asosiasi resmi di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang memiliki visi keberlanjutan dan kolaboratif. ISSITA adalah mitra yang paling aktif dan paling spesifik untuk bicara cara membangun pariwisata yang baru yaitu sport tourism dan special interest. Sementara Pasifik Group adalah perusahaan yang sangat konsern pada investasi berbasis pelestarian lingkungan.

 

Chairman Pasifik Group Daniel Koo menjelaskan bahwa Pasifik Group dan ISSITA Bali akan berkolaborasi dalam semua program yang mereka rencanakan. Langkah pertama yang mungkin diambil adalah menyelenggarakan acara K-pop di Bali bersama ISSITA Bali. Selain itu, mereka juga berencana untuk menjalin kerjasama dalam bidang perjalanan antara Korea dan Bali, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan pariwisata antara keduanya.

“Kita, Pasifik Group dengan ISSITA Bali, akan bekerjasama untuk semua program kami. Yang pertama mungkin kita akan segera buat untuk K-pop di Bali dengan ISSITA Bali. Kedua mungkin kita saling travel-travel antara Korea dengan Bali,” ujar Daniel Koo.

Saat ditanya mengapa Bali menarik bagi Pasifik Group, Daniel Koo menjelaskan bahwa suasana dan daya tarik pariwisata Bali jauh lebih unggul dibandingkan tempat-tempat lain, termasuk di Eropa. Ia menyebutkan bahwa di Eropa, banyak tempat yang telah dibangun dengan infrastruktur modern dan kurang memiliki nuansa budaya. Sebaliknya, Bali masih sangat kaya akan budayanya, yang menjadikannya destinasi yang unik dan menarik bagi wisatawan.

“Bali ini kan memang suasananya dan tempat pariwisata kan sangat bagus daripada tempat lain. Misalnya di Eropa, itu kan memang sudah bangunan semua, tidak ada budayanya. Tapi Bali ini kan masih kental dengan budayanya,” katanya.

 

Terkait venue yang akan digunakan untuk konser, Daniel Koo mengungkapkan bahwa mereka masih mempertimbangkan beberapa lokasi, termasuk Garuda Wisnu Kencana (GWK). Ia menjelaskan bahwa target kunjungan akan bergantung pada kapasitas venue, yang di GWK dapat menampung antara 20.000 hingga 30.000 penonton. Meskipun biasanya acara diselenggarakan dalam satu hari, hal itu juga akan disesuaikan dengan program yang akan dibuat.

Daniel Koo menegaskan bahwa artis yang akan dihadirkan dalam konser tersebut adalah nama-nama top dari Korea, bukan kaleng-kaleng. “Target kunjungannya tergantung kapasitas venuenya. Mungkin di GWK dari 20.000 sampai 30.000 penonton. Biasanya penyelenggaraannya satu hari, tapi tergantung kita akan buat program seperti apa. Yang jelas artis yang didatangkan adalah top Korea,” pungkasnya.

Ketua Umum DPD ISSITA Bali, Rusli Wisanto, menyatakan bahwa Nota Kesepahaman antara Pasifik Group dan ISSITA Bali membuka peluang untuk mengadakan berbagai event di masa depan melalui sinergi kerjasama. Ia menekankan pentingnya mengembangkan sektor sport tourism dan special interest, yang juga mencakup acara-acara seperti konser K-pop di Bali. Menurutnya, dalam perbincangan awal, mereka mempertimbangkan untuk memulai dengan event K-pop sebagai langkah awal yang lebih mudah untuk diimplementasikan.

“Ya seperti di Singapura ya dia berapa seminggu non-stop ya dua artis habis berapa orang duit triliunan kesana itu. Orang Indonesia itu semua yang isi stadium, terang Rusli Wisanto.

Saat ditanya mengapa K-pop menjadi fokus awal, Rusli Wisanto menjelaskan bahwa Pasifik Group berasal dari Korea, sehingga lebih mudah untuk mengadakan acara tersebut. Ia percaya bahwa peluang untuk menggelar event K-pop di Bali sangat bagus dan menarik minat banyak orang dari Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa tujuan mereka bukan hanya untuk menarik wisatawan lokal Bali, tetapi juga untuk menjangkau seluruh Indonesia.

Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pendapatan Bali, dengan harapan bahwa orang-orang yang datang untuk berlibur juga akan menikmati pariwisata di daerah tersebut. Ia menambahkan bahwa acara ini merupakan langkah yang mudah dan sederhana untuk dilakukan.

“Kita bukan ngincar Balinya, kita ngincar Indonesia-nya. Jadi juga ada income buat Bali kan gitu, pemerintah Bali. Orang datang berlibur sekalian di sini kan, termasuk tourism-nya juga, yang penting lah, yang paling gampang, simple dilakukan,” ungkapnya.

Rusli Wisanto mengungkapkan alasan pentingnya menghadirkan event-event seperti sport tourism atau special interest di Pulau Dewata. Wisanto menjelaskan bahwa kehadiran event baru akan menarik lebih banyak pengunjung. Ia berpendapat bahwa setiap orang yang datang, terutama dengan membawa keluarga, akan berkontribusi pada jumlah wisatawan yang masuk ke Bali.

Dia juga menekankan bahwa pemerintah Bali mencanangkan perlunya mendatangkan tamu-tamu VIP dan berkualitas. Dengan menyelenggarakan event-event berkualitas, diharapkan akan semakin banyak pengunjung berkualitas yang datang, termasuk dari sektor olahraga, yang tentunya dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata di Bali.

“Seperti pemerintah mencanangkan kita perlu tamu-tamu yang lebih VIP, berkualitas. Ya, otomatis buat event-event kan yang datang semua berkualitas. Ya, dari olahraga juga bisa memasukkan tamu-tamu ke Bali,” katanya.

Komang Gede Subudi selaku CEO Pasifik Group-Bali, NTT, NTB mengungkapkan, Jumat 18 Oktober 2024 merupakan momen penting bagi penandatanganan kerjasama antara Pasifik Group dan ISSITA Bali. Ia menambahkan bahwa sebagai perwakilan Pasifik Group di Bali, ia menandatangani kesepakatan tersebut bersama Ketua Umum ISSITA Bali. Subudi juga mengungkapkan bahwa kerjasama ini telah mendapatkan persetujuan dari Chairman dan CEO Pasifik Group Internasional, Daniel Koo.

“Hari ini adalah penandatanganan kerjasama antara Pasifik Grup dengan ISSITA Bali. Saya sebagai perwakilan Pasifik Grup di Bali tanda tangan dengan Ketua Umum ISSITA Bali. Jadi disetujui oleh Chairman, CEO Pasifik Grup Internasional, Bapak Daniel Koo,” ujar Subudi.

Lebih lanjut Subudi menjelaskan, poin-poin yang dirangkum dalam Nota Kesepahaman (MoU) tersebut mencakup semua event yang terkait dengan pariwisata, yang akan dikelola secara bersama antara Pasifik Group dan ISSITA Bali. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang solid, dengan rencana untuk menyelenggarakan event-event tersebut pada awal tahun 2025.

“Jadi semua event yang terkait dengan pariwisata, semua. Ini akan digarap bersama antara Pasifik Group dengan ISSITA Bali. Nanti kita akan ada kesepakatan kerjasama dan nanti mudah-mudahan dalam waktu dekat awal-awal tahun 2025 bisa kita selenggarakan,” ujar pengusaha Bali yang juga akrab disapa Jero Gde Subudi ini.

Saat ditanya tentang alasan menggandeng ISSITA Bali, Subudi menjelaskan bahwa ISSITA Bali merupakan sebuah grup yang cukup besar di Indonesia dengan akses yang sangat baik. Ia juga menekankan bahwa anggota ISSITA adalah orang-orang yang sangat profesional dan ia mengenal mereka semua. Subudi menambahkan bahwa kedekatan emosional ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong terbentuknya kerjasama tersebut.

“Karena ISSITA Bali adalah grup yang cukup besar di Indonesia dan punya akses yang sangat bagus. Dan juga yang ada di dalamnya adalah orang-orang yang sangat profesional dan saya kenal semua. Jadi itu sebabnya kedekatan emosional ini yang menyebabkan kita membuat kerjasama seperti ini,” terangnya.

Terkait dengan kontribusi yang ingin diberikan oleh Pasifik Group bersama ISSITA Bali melalui kerjasama ini, Subudi menjelaskan bahwa fokus utama adalah untuk meningkatkan devisa dan pendapatan asli daerah (APBD) Bali. Ia juga menambahkan bahwa saat ini Pasifik Group sedang mengibahkan satu mesin pengolah sampah di Jembrana, yang merupakan salah satu upaya kontribusi perusahaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Bali.

“Jelas untuk meningkatkan devisa, untuk APBD Bali, dan kedua memang Pacific Group sekarang ini sedang menghibahkan satu mesin pengolah sampah di Jembrana. Jadi itu salah satu kontribusi Pasific Group untuk bermanfaat untuk masyarakat Bali,” ungkapnya.

Subudi kemudian menjelaskan alasan Pasifik Group menghibahkan mesin pengolah sampah. Dia mengatakan, sebagai orang Bali, ia merasa prihatin terhadap kesulitan dalam mengelola sampah di Bali. Ia mengusulkan kepada pimpinan perusahaan untuk berkontribusi di bidang ini, dan mengingat adanya passion dalam pengelolaan sampah, mereka akhirnya setuju untuk melakukannya. Subudi menyebutkan bahwa mesin tersebut telah diserahkan dan akan segera didemonstrasikan.

“Karena memang saya sebagai orang Bali mengusulkan kepada pimpinan bahwa di Bali ini ada kesulitan untuk mengelola sampah. Dan kebetulan kita punya passion di situ, akhirnya kita setuju. Hari kemarin sudah menyerahkan ini, tanggal 25 akan didemo,” pungkas Subudi. (wid)