Pasemetonan Asungulun Bantu Paket Sembako kepada Lansia dan Masyarakat Ekonomi Lemah
Jumat (29/5/2020) kelompok kepedulian sosial ini mendatangi Desa Saba, Gianyar. Di desa tersebut tim kecil Asungulun menyerahkan paket sembako kepada sejumlah lansia, kepala keluarga dengan ekonomi lemah, dan seorang anak yatim-piatu. Paket sembako tersebut diserahkan langsung oleh tim kepada yang bersangkutan di alamat mereka masing-masing.
Adapun Warga Desa Saba penerima paket sembako tersebut adalah I Wayan Sudania, I Nyoman Wirjana, I Gusti Ngurah Bagiarta, Ni Gusti Ayu Agung Mayun, I Made Suweta, Dewa Bagus Nyoman Raka, I Gusti Ngurah Tantra, I Wayan Nadi, I Gusti Nyoman Rai, dan Wayan Sukarja.
Ida Bagus Suta, Juru bicara Pasemetonan Asungulun sore itu, mengatakan bahwa sampainya langkah mereka ke Desa Saba tak lepas dari langkah bijak Bendesa Adat Saba Gusti Ngurah Mahendradinata yang menggerakkan semua sumberdaya –termasuk jejaring pertemanan— yang ia miliki untuk mengamankan warganya dari himpitan kesulitan di masa pandemi. Upaya itulah yang sampai ke Pasemetonan Asungulun sehingga mereka tergerak untuk datang ke Desa Saba membawa paket sembako.
“Dari beliaulah kami mendapat nama 10 warga Desa Saba yang layak menerima bingkisan sembako sumbangan dari para donatur kami,” ujarnya.
Bagus Suta menerangkan bahwa semua itu merupakan sumbangan dari para dermawan dari Kota Denpasar dan kota lainnya yang menyalurkan bantuannya melalui Pasemetonan Asungulun. Menurutnya, yang terpenting dari semua itu adalah ketulusan hati dan rasa empati mereka terhadap saudara-saudara kita yang terdampak cukup berat oleh pandemi ini.
“Jadi jangan dilihat dari nilai pemberiannya,” terangnya.
Terhadap kedatangan dan uluran tangan Pasemetonan Asungulun itu Bendesa Adat Saba, Gusti Ngurah Mahendradinata, menyambutnya dengan baik dan penuh rasa terimakasih. Menurut Gusti Mahendra sebagai pemuka masyarakat, di masa sulit ini pihaknya berupaya mempertemukan antara mereka yang benar-benar membutuhkan dengan pihak yang sungguh-sungguh ingin mengulurkan bantuan. Dengan begitu terjadi pertemuan antara niat baik dengan sasaran yang tepat.
“Ini semacam memberi kesempatan kepada saudara-saudara kita di luar Desa Saba dan warga Desa Saba sendiri untuk masing-masing melakukan dan menerima karma baik,” cetus Gusti Mahendra sembari mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih pada Pasemetonan Asungulun dan segenap pihak yang mau membantu warganya yang benar-benar tidak mampu.
Di sisi lain, Gusti Narendra berharap pandemi ini segera berlalu dan setelah itu tali persaudaraan antara Pasemetonan dan Warga Saba terus berlanjut.
Seperti telah diberitakan, Pasemetonan Asungulun adalah Pasemetonan Asungulun adalah sebuah ikatan persudaraan yang terjalin dalam perjumpaan batin di Prapen Wesi Aji, Banjar Tegal Kuwalon, Denpasar, Bali. Ikatan ini merupakan gerakan sosial terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Aksi nyatanya dapat berupa bantuan langsung, pelatihan gratis, kerja sosial, dan lain sebagainya.
Sebelum ke membawa bantuan ke Saba, telah menyerahkan bantuan serupa ke beberapa banjar. Di Denpasar mereka telah menyerahkan bantuan sembako di Banjar Pekambingan, Banjar Benaya, Banjar Yangbatu, dan Banjar Tegal Kuwalon. Selain itu mereka juga sempat mendatangi dan menyerahkan bantuan kepada I Made Regug, seorang maestro topeng berusia 87 tahun yang berdiam di Banjar Lantang Idung, Batuan, Gianyar.
Selain menyerakan bantuan sembako, Pasemetonan Asungulun juga melakukan aksi ppenyemprotan disinfektan secara reguler di beberapa kawasan seperti Sanur Kaja, Sumerta, Banjar Tag tag Peguyangan, dan Banjar Peninjoan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.