MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Partai Berkarya kunjungi PKS sore ini, PKS: Memperkuat titik temu

Dokumentasi – Tommy Soeharto di TPS 02 Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (17-4-2019). ANTARA/Nanien Yuniar

Jakarta (Metrobali.com) –
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) akan mengunjungi Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Selasa sore.

“Info dari DPP, beliau datang pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB,” ujar staf Hidayat Nur Wahid, Nasrul, lewat pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ketua Badan Perencanaan DPP PKS Bukhori Yusuf sebelumnya pada hari Jumat (15/11) sempat mengutarakan rencana kedatangan Partai Berkarya.

“Partai Berkarya memang sudah janji mau datang ke sini,” ujar Bukhori kepada ANTARA.

Bukhori mengatakan rencana pertemuan itu sempat tertunda pekan lalu karena PKS memiliki rencana kegiatan yang lain. Akan tetapi, PKS memberi kesempatan untuk bertemu lagi pekan ini untuk menciptakan suasana politik yang produktif.

Pertemuan itu rencananya dilakukan pada hari Selasa (19/11) pukul 16.00 WIB di Kantor DPP PKS, Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.

Petinggi PKS yang akan hadir di antaranya Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal, dan jajaran pimpinan PKS lainnya.

Petinggi Partai Berkarya yang akan berkunjung ke kantor PKS, yakni Ketua Umum Berkarya Hutomo Mandala Putra, Kepala Dewan Pertimbangan Titiek Soeharto, Kepala Dewan Kehormatan Tedjo Edy, dan Sekretaris Jenderal Priyo Budi Santoso.

Bukhori mengatakan bahwa petinggi-petinggi partai politik harus sering silaturahmi agar menciptakan iklim politik yang kondusif.

“Supaya saling memahami, tidak selalu berpikir negatif,” ujar Bukhori.

Menurut dia, silaturahmi adalah DNA yang dimiliki PKS sebab partai ini ingin berfungsi sebagai perekat bangsa dan umat.

“Makanya, supaya menjadi perekat, kami harus silaturahmi ke sana-sini,” kata Bukhori.
​​​​​​​
Bukhori menjelaskan bahwa silaturahmi antarpartai politik penting karena negara Indonesia yang luas ini tidak bisa hanya dikelola seorang diri, tetapi justru memerlukan bantuan pihak lain.

“Ketika meminta bantuan yang lain, Anda tidak serta-merta menuntut orang harus jadi mitra, tidak. Jadi, silaturahmi yang kami jalankan itu dalam rangka memperkuat titik temu-titik temu,” ujar dia. (Antara)