Foto: Diskusi virtual bertema “PSI Mendengar” Chapter Bali serangkaian menyambut perayaan HUT ke-6 PSI tahun 2020 yang mengusung tema “6 Tahun PSI Hadir, Kerja untuk Rakyat.”

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Agus Wirajaya, menegaskan jika Pemerintah Bali perlu mencari sumber pendapatan alternatif di luar sektor pariwisata yang tengah terpuruk di masa pandemi Covid-19 ini.

“Bali harus mulai memikirkan (sumber pendapatan alternatif), sebab 70 % pemasukan Bali itu dari pariwisata. Dalam kondisi pandemi ini, koreksi anggaran sangat berat. Banyak sekali anggaran kita yang terpangkas. Sebab apa? sebab pajak hotel dan restoran tidak masuk sejak bulan Maret sampai sekarang. Kalau kita bergantung pada pariwisata saja, lama-lama kita habis,” kata Agus Wirajaya, Minggu 15 November 2020.

Hal itu ia sampaikan untuk menjawab pertanyaan warga, dalam diskusi virtual bertema “PSI Mendengar” Chapter Bali serangkaian menyambut perayaan HUT ke-6 PSI tahun 2020 yang mengusung tema “6 Tahun PSI Hadir, Kerja untuk Rakyat.”

“Apakah ada upaya anggota-anggota legislatif Bali dari PSI untuk meningkatkan perekonomian dari sektor agrikultur? Karena pada saat ini, pariwisata kita memang menurun drastis,” tanya salah seorang warga, Melinda.

Mengutip pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster, per Agustus 2020 lalu, jumlah turis domestik yang berkunjung ke Bali hanya 2.300 – 2.500 orang. Angka ini jauh merosot tajam dibanding tahun 2019 dengan jumlah turis domestik mencapai 10 juta orang dan turis asing 6,3 juta orang.

Masih menjawab pertanyaan yang sama, namun menurut Agus, mengubah citra Bali sebagai kota pariwisata menjadi kota agrikultur (pertanian), yang pada gilirannya bisa diandalkan untuk ikut menopang perekonomian Bali, bukan perkara mudah dan butuh proses yang lama.

“Untuk menumbuhkan agrikultur itu pun perlu waktu, dan tidak bisa beralih begitu saja dari sektor pariwisata langsung ke agrikultur. Itu perlu proses dan subsidi silang, istilahnya,” lanjut Agus yang merupakan Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar ini.

Alih-alih menempuh jalan pintas itu, Agus mengimbau Pemerintah Bali fokus menyempurnakan destinasi wisata yang menerapkan protokol kesehatan (Cleanliness, Health, Safety, Environment/CHSE), sembari secara perlahan menggeser sumber pendapatan dari sektor agrikultur.

“Dan menurut saya yang paling memungkinkan saat ini adalah bangun kepercayaan internasional secara psikologis terhadap kondisi kita di Bali, kita aman untuk dikunjungi. Akhirnya, pariwisata pulih dan dana-dana yang masuk ini yang kemudian kita prioritaskan untuk mengembangkan agrikultur,” pungkas legislator yang juga pakar hipnoterapi itu.

Diskusi virtual yang digagas DPW PSI Bali dan DPD PSI Denpasar itu merupakan rangkaian peringatan HUT ke-6 PSI. Di sana, warga bisa menyampaikan aspirasi, aduan, dan bertanya langsung kepada pengurus dan anggota legislatif dari PSI.

Selain Agus Wirajaya, sesama legislator PSI di DPRD Kota Denpasar, Emiliana Sri Wahjuni, dan anggota DPRD Provinsi Bali, Grace Anastasia, ikut mengisi diskusi. Ketua DPP PSI, Tsamara Amany, membuka langsung kegiatan yang turut dihadiri beberapa perwakilan komunitas itu. (dan)