Foto: Pengamat pariwisata I Nengah Yasa Adi Susanto yang juga Direktur Utama PT. Ratu Oceania Raya Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasca merebaknya kasus virus covid 19 atau virus Corona, pariwisata Bali terasa lesu karena dampaknya sangat besar dan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Indonesia termasuk ke Bali.

Akibat wabah virus Corona ini terjadi pembatalan pemesanan kamar sekitar 40 ribuan lebih, jadi virus corona ini dampaknya sangat masif terhadap industri pariwisata Bali.

Di Bali sendiri sesuai dengan data yang tersebar jumlah kunjungan wisatawan China mencapai 180 ribu dalam dua bulan terakhir dan sekarang penurunannya sangat drastis sehingga membawa dampak kepada pelaku pariwisata yang ada di Bali.

Pengamat pariwisata I Nengah Yasa Adi Susanto menegaskan bahwa di tengah lesunya pariwisata secara umum akibat wabah virus Coronaorona, kita tentu merasa sedikit “terhibur” karena adanya kapal pesiar yang datang ke Pelabuhan Benoa Bali.

Pada tanggal 24 Pebruari sampai 27 Pebruari lalu kapal pesiar MV Artania sempat bersandar di Benoa dan membawa penumpang lebih dari 700 orang penumpang dan sekitar lebih dari 400 Crew juga.

“Jadi setidaknya ini membawa dampak positif juga terhadap pelaku pariwisata kita mulai dari para Sopir pariwisata, Art Shop dan pelaku pariwisata lainnya,” kata Adi Susanto, Jumat (6/3/2020).

Kemudian hari ini Jumat tanggal 6 Maret, MS Albatros yang juga sister ship dari MV Artania dari perusahaan Phoenix Reisen juga bersandar pagi tadi pukul 08.00 Wita dan akan over night sampai tanggal 8 Maret 2020 nanti.

“Saya sangat mengapresiasi kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dan Bapak Gubernur Bali yang telah mengizinkan kapal pesiar tersebut bersandar di Pelabuhan Benoa. Sebab.  sebelumnya MV Artania sempat ditolak untuk berlabuh di Probolinggo, Jakarta, dan Semarang karena isu wabah virus Corona akan tetapi di Bali justru diizinkan,” ujar Adi Susanto.

Pria yang juga Pemerhati Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan sekaligus penyalur PMI ke kapal pesiar menambahkan bahwasannya tanggal 7 Maret besok rencananya kapal pesiar Viking Sun akan bersandar di  Pelabuhan Benoa dengan jumlah penumpang 848 orang dan Crew 460 orang.

“Saya berharap Pemerintah Provinsi Bali juga mengizinkan kapal pesiar berbendera Norwegia ini untuk bersandar di Benoa sepanjang memang semua persyaratan terkait antisipasi virus Corona telah terpenuhi,” harap Adi Susanto yang.

Bila semua penumpang dan Crew di Viking Sun clear dan tidak ada yang terdeteksi kena virus Corona sebaiknya pemerintah mengijznkan mereka untuk bersandar. Lalu penumpang yang ada beserta crew juga diizinkan keluar dan jalan-jalan menikmati indahnya pariwisata Bali.

Menurut Adi Susanto dengan kedatangan kapal pesiar ini akan membawa dampak positif dan income kepada semua pelaku pariwisata. Mulai dari sopir, pemilik transportasi, pemilik sarana wisata, restaurant, art shop serta pelaku pariwisata lainnya.

“Jadi kedatangan kapal pesiar MS Albatros dan Viking Sun ini akan membawa multiflier effect terhadap pariwista kita di Bali khususnya,” tambah Adi yang juga Direktur Utama PT. Ratu Oceania Raya Bali yang merekrut PMI Kapal pesiar ke Viking Sun ini. (dan)