Foto: Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Jakarta (Metrobali.com)-

Provinsi Bali adalah salah satu daerah yang paling terpuruk akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, perekonomian Bali sangat tergantung dari sektor pariwisata. Tidak ada wisatawan asing yang masuk ke Bali menyebabkan hotel kosong dan obyek wisata menjadi sepi.

Terkait dengan kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menyambut positif kabar baik bahwa pariwisata Bali akan dibuka kembali pada 20 Juli 2021.

“Baru-baru ini saya bertemu dengan Bapak Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Demer, Sabtu (28/3/2021).

“Seiring dengan proses vaksinasi Covid-19 yang telah memasuki tahap kedua, maka diharapkan Pandemi Covid-19 akan semakin terkendali. Oleh sebab itu, pariwisata Bali akan dibuka kembali pada 20 Juli 2021,” imbuh Demer.

Dikatakan penutupan pariwisata Bali telah menyebabkan mati surinya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Demer pun menyambut baik rencana pemerintah untuk menggelontorkan dana stimulan sebesar 6 triliun untuk pelaku UMKM di Bali.

“Saya berharap penyaluran dana ini tepat sasaran, sehingga betul-betul dapat menggairahkan kembali perekonomian masyarakat Bali yang sangat tergantung dari sektor pariwisata,” papar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.

Ia berharap semua tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak meskipun telah dilakukan vaksinasi secara massal.

Apalagi nanti setelah dibuka pariwisata Bali pada 20 Juli 2021, protokol kesehatan tetap harus diperketat. Sebab faktor isu kesehatan dalam sektor pariwisata ini sangat sensitif.

“Misalnya ketika muncul satu kasus positif Covid-19 di suatu obyek wisata, maka akan lama proses pemulihannya agar wisatawan mau berkunjung kembali,” pungkas Demer. (wid)