Tabanan (Metrobali.com)-
 
Selama ini paradigma yang didengungkan dalam membangun kesehatan masyarakat adalah, paradigma sehat. Merupakan suatu paradigma yang mengedepankan upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan  upaya kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut diungkapkan Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika saat penilaian tenaga paramedis yang terdiri dari dokter, bidan dan tenaga gizi terbaik duta Tabanan oleh Tim Penilai Tenaga Paramedis Teladan Provinsi Bali, di Puskesmas Kerambitan II, Rabu (29/5). Untuk dokter teladan, Tim melakukan penilaian di Puskesmas Selamdeg Barat, tenaga gizi teladan di Puskesmas Selemadeg Timur dan Bidan teladan di Puskesmas Kerambitan II.  
Paradigma ini artinya, masyarakat diajak untuk merubah pola pikir yang lebih logis yakni, lebih baik pencegahan daripada pengobatan. “Dengan mengedepankan promotif dan preventif, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat,”ujarnya.
Bupati menambahkan, semakin meningkatnya kualitas  tenaga kesehatan khususnya dibidang promotif dan preventif di Kabupaten Tabanan, maka diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hidup bersih dan sehat. “Sehingga dengan demikian, visi yang diusung Pemerintah Kabupaten Tabanan yakni, Tabanan Serasi secara pelan namun pasti bisa terwujud,” paparnya.
Dilaksanakanya evaluasi kinerja tenaga kesehatan baik dokter, bidan maupun tenaga gizi, merupakan sarana ampuh dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kinerja tenaga paramedis. Bupati berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga akan semakin banyak tenaga paramedis yang memiliki kemampuan memadai, dalam upaya meningkatkan pelayanan bidang kesehatan bagi masyarakat, yang merupakan kebutuhan hakiki bagi masyarakat.
Kepada para duta tenaga paramedis dan duta Kabupaten Tabanan diharapkan terus mengisi diri dengan menambah pengetahuan dan ketrampilanya dalam bidang tugas masing-masing, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat.”Untuk mengikuti lomba memang sangat bagus. Namun guna memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat, saya berharap rekan-rekan tenaga paramedic untuk berlomba-lomba meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidang kesehatan, sehingga kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat  dinamis bisa dipenuhi,”paparnya.
Untuk tenaga gizi teladan diwakili oleh I Made Sukasana, tenaga penyuluh gizi di Puskesmas Selamadeg Timur II dan  bidan teladan atas nama Ni Wayan Rosaliantie serta dokter teladan atas nama drg. Ni Ketut Sriasih.
Penilaian kemarin merupakan tahap ketiga, yang sebelumnya sudah diawali dengan tes tulis dan wawancara. Dan yang ketiga atau terakhir merupakan penilaian pembuktian pisik.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai, Lutfia memberikan apresiasi yang luar biasa atas sambutan warga dengan evaluasi tenaga medis ini. Itu artinya, tenaga kesehatan dan masyarakat telah memiliki kesadaran dan pemahaman yang sama tentang hidup sehat. Agar masyarakat bisaa mendapatkan pelayanan kesehatan yang terus meningkat, kementrian kesehatan akan terus menggulirkan program-program inovatif aplikatif kepada masyarakat. Kepada tenaga kesehatan diminta bisa menterjemahkan program ini dengan dukungan kinerja yang semakin bagus.
Kepada para juara berhak atas reward berupa hadiah uang masing-masing : juara I Rp 4 juta, juara II Rp 3 juta dan Rp 2 juta untuk juara III. CAN-MB