LITERASI STIKOM BALIWakil Direktur 3 Akper Kesdam IX/Udayana Mayor I Nengah Sukanti antusis mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Foto: balinewsnetwork/rahman sabon nama
Denpasar (Metrobali.com)-
Sedikitnya 100 guru dan dosen se-Bali selama dua hari (12-13 Agustus 2016) tampak antusias mengikuti seminar Literasi Pembelajaran Digital yang diselenggarakan oleh STMIK STIKOM Bali di aula kampus setempat.
 
Seminar  terselenggara atas kerja sama dengan PT Samsung Electronics Indonesia, dibuka oleh Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan. Tiga narasumber  sebagai pembicara adalah Fitmasari, Program Manager PT EZtudia Jakarta, membawakan materi Membangun Konten Multimedia Untuk Pembelajaran Digital,  Simon Bone dari Samsung Electronics Indonesia Partnership dengan materi  Tablet Edukasi Samsung serta Dr. M. Rusli dari STIKOM Bali dengan materi Pembelajran Digital: Karateristik dan Authoring tools.
 
Fitmasari menjelaskan, para murid atau mahasiswa zaman sekarang sangat berbeda jauh dengan murid dan mahasiswa tahun 1980-an. Sistem pembelajaran zaman dulu  mengedepan guru/ dosen sebagai titik sentral  yang lebih banyak mengandalkan teks book dan penjelasan lisan guru/dosen dalam situasi formal.  Konsekwensinya, kualitas materi  bisa saja tidak merata antara satu kelas dengan kelas lainnya akibat faktur kelelahan sang guru/dosen selain terbatasnya waktu.
 
“Sekarang zamannya sudah berubah, murid atau mahasiswa kapan saja dan dimana saja bisa mendapatkan informasi apa saja melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Karena itu para guru/dosen juga harus meningkatkan kemampuannya menguasai IT untuk inovasi pembelajaran,” kata Fitmasari.  
 
Caranya, menurut Fitmasari, mau tak mau harus menggunakan pembelajaran digital. Materi yang ditampilkan kualitasnya sama untuk semua kelas, lebih hidup karena menggabungkan antara narasi, visual, audi dan video. Waktu juga lebih bebas. Guru/dosen tidak perlu berbicara banyak untuk menjelaskan suatu hal,  para murid/mahasiswa  akan lebih aktif mencari sumber informasi melalui kecanggihan TIK.
 
“Daripada bangun pagi mereka sekedar update status, lebih baik guru kasih mereka tugas.  Silahkan klik link ini,” terang Fitmasari memberi contoh.   
 
Salah satu aplikasi pembelajaran digital dibuat oleh Dr. M. Rusli, Kepala Pusat  Penelitian dan Pengembangan STIKOM Bali. Aplikasi yang dibuatnya via Adobe Captivate 9 menggunakan Pemrograman Java.  
 
“Aplikasi ini sangat membantu guru atau dosen dalam sistem pembelajaran. Dibandingkan powerpoint, kelebihan aplikasi ini, dalam satu screen (layar) bisa ditampilkan berbagai sub menu yang diinginkan,” kata Rusli, sambil menyebut aplikasi ini sekarang sudah bisa didownload di laman EZtudia.com.
 
“Jadi,  tujuan  literasi digital ini adalah  mengenalkan software untuk mengembangkan multimedia pembelajaran yang sangat praktis dan mudah dioperasikan,” sebut Rusli.
 
Hanya saja, lanjut Rusli, untuk membuat aplikasi via Adobe captivate 9  diperlukan spesifikasi komputer minimum proses core i5, ram 4GB, komputer 64 bit dengan sistem operasi Windows8 atau mac. Namun hasil produknya bisa dijalankan pada komputer dengan spesifikasi yang lebih rendah atau lebih tinggi.
 
Sementara itu Simon Bone menjelaskan program Tablet Edukasi Samsung melalui aplikasi buku digital yang dikembangkan  Samsung  untuk murid SD hingga SMA/SMK,   dan sudah dipasarkan secara online, baik secara tersendiri maupun bundling dengan tablet Samsung. RSN-MB