MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Panglima usulkan kenaikan kesejahteraan prajurit 57 persen

Presiden Joko Widodo (kanan) menyematkan tanda pangkat kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kiri) saat upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12). Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/17.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat dilantik Presiden RI Jokowidodo/ist
Sukoharjo (Metrobali.com)-
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berjanji akan menambah kesejahteraan para prajuritnya dan meningkatkan profesionalitas serta mengusulkan kenaikan sekitar 57 persen kepada kementerian keuangan

Ia sudah menyampaikan kepada Menteri Keuangan tentang perlunya dinaikan tunjangan untuk Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan juga meningkatkan tunjangan kinerja,” kata Panglima saat memberikan arahan kepada 1.500 prajurit TNI di Markas Grup 2 Kopassus Kandangmenjangan Sukoharjo, Selasa.

“Kami harus berbangga dan mudah-mudahan pada pertengahan tahun ini, atau awal 2019 sudah ada berita tunjangan kinerja prajutit TNI dinaikkan sekitar 57 persen,” kata Panglima yang disambut tepuk tangan para prajurit TNI.

Menurut Panglima, pihaknya berkeinginan tunjangan Babinsa tersebut bisa sama dengan tunjangan Bintara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).

“Informasinya 2018 akan dikeluarkan belanja barang untuk Babinsa guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak, sepeda motor untuk kegiatan operasional di wilayahnya,” kata Panglima.

Selain itu, Panglima mengatakan kesejahteraan lainnya untuk prajurit non dinas yang sebelumnya membangun rumah 6.000 unit sekarang ditingkatkan menjadi 10.000 unit untuk Angkatan Darat (AD) Hal yang sama juga untuk Angkatan Laut (AL) sebanyak 2.000 unit hingga 3.000 unit per tahun, sedangkan Angkatan Udara (AU) sebanyak 1.000 unit rumah.

Panglima TNI berharap mudah-mudahan untuk meningkatkan kesejahteraan para prajurit tersebut segera dikeluarkan atau ditetapkan karena sudah ada sinyal soal itu.

Panglima TNI menyinggung juga terkait persepsi publik terhadap TNI cukup tinggi. Kinerja TNI saat ini telah diakui oleh masyarakat luas. Hal ini, terbukti dari beberapa lembaga survei yang telah menempatkan institusi TNI sebagai lembaga yang paling dipercaya publik sejak 2015 hingga sekarang.

“Survei itu, menunjukan bahwa prestasi TNI diakui, dan untuk meraih itu tidak mudah, dengan bekerja keras dan dipersiapkan dengan baik,” kata Panglima TNI.

Oleh kerana itu, Panglima TNI meminta hal tersebut harus bisa mempertahankan. TNI dengan tindakan-tindakan yang baik harus bisa mempertahankan terhadap persepsi publik dengan tindakan terukur di antaranya, tidak menyakiti hati rakyat, tidak terlibat narkoba, dan hindari tindakan asusila.

Panglima TNi juga memberikan perintah harian yakni tingkatkan kualitas prajurit, kembangkan budaya belajar dan berlatih dilandasi disiplin, dedikasi, dan semangat kerja menuju TNI yang militan, loyal, dan profesional. Ingat seorang komandan yang bekerja dengan tulus untuk membina prajuritnya akan memperhatikan kesejahteraan merupakan ladang ibadahnya.

Panglima TNI yang bertemu dengan prajuritnya tersebut untuk pembinaan organisasi dan personel dengan tujuan meningkatkan komunikasi antara pimpinan dengan personel yang ada di Solo dan sekitarnya guna meningkatkan kapasitas dan kualitas kerja.

“Melalui kegiatan ini, saya selaku Panglima TNI memberikan petunjuk dan arahan kepada seluruh prajurit TNI se-Solo dan sekitarnya guna dijadikan pedoman dan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,” katanya. Sumber : Antara