Buleleng, (Metrobali.com)

Panen perdana cabai di lahan Hutan Kota Banyuasri, Singaraja pada Selasa (18/6/2024), merupakan salah satu upaya bersama mengendalikan inflasi.

Dimana kegiatan panen ini, dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Bank Indonesia Provinsi Bali, OJK Bali, Forkopimda, Bank BPD Bali, pimpinan SKPD dan BUMD, serta instansi vertikal lainnya.

Perlu diketahui disini, bahwa pada awal Maret 2024 lalu, lahan Hutan Kota Banyuasri seluas 2 hektare telah ditanami berbagai komoditas penyumbang inflasi, seperti cabai, sayuran/terong dan tambak ikan berupa ikan mujair dan nila. Halmana upaya ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Buleleng, Pemprov Bali, Bank Indonesia Bali, OJK Bali, BPD Bali, dan Kodim 1609/Buleleng.

Panen perdana cabai ini merupakan hasil nyata dari komitmen bersama dalam memerangi inflasi. Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam program ini.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kita semua bersatu dalam memerangi inflasi,” ujar Lihadnyana.

Lihadnyana menjelaskan panen cabai ini akan didistribusikan ke masyarakat melalui pasar tradisional dan modern di Buleleng. Hal ini diharapkan dapat membantu menurunkan inflasi dan harga cabai di pasaran serta meringankan beban masyarakat.

“Lahan ini dirawat oleh pegawai kita sendiri. Hasilnyapun diperuntukkan untuk mereka sendiri, dengan catatan pemerintah daerah yang menentukan harga jualnya agar tidak melebihi harga pasar. Sehingga inflasi bisa kita tekan,” tegasnya

Ke depannya Pj. Lihadnyana akan memanfaatkan lahan yang masih tersedia untuk ditanami pohon tomat dengan melibatkan para pelajar di Buleleng. Hal ini juga bertujuan sebagai edukasi bagi para pelajar untuk lebih mengenal jenis tanaman pangan dan tetap menjaga ekosistem lingkungan.

Pj. Gubernur Bali, Mahendra Jaya, dalam kesempatan ini juga mengapresiasi upaya Pemkab Buleleng dalam mengendalikan inflasi. “Ini adalah contoh yang baik bagi kabupaten/kota lainnya di Bali,” kata Mahendra Jaya.

Mahendra Jaya menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali akan terus mendukung upaya-upaya pengendalian inflasi di daerah. “Kita harus bersama-sama menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat,” tandasnya.

Disisi lain, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan, hasil dari penanaman perdana ini sangat bagus. Cabai berbuah sangat banyak, demikian juga sayuran berupa terong dan hasil tambak ikan lainnya. Ini menunjukkan bahwa lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan sekarang bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga membantu menaikkan ketersediaan bahan pangan di daerah.

“Proyek ini juga memberikan keuntungan bagi pegawai disini yang merawat dan mengelola tanaman tersebut, sehingga selain membantu pengendalian inflasi, juga membantu meningkatkan pendapatan para pegawai tersebut,” jelasnya.

Melihat keberhasilan proyek awal ini, Sekda Dewa Made Indra menawarkan untuk memperluas program ini ke lahan kosong lainnya milik Pemprov Bali yang terletak di daerah Desa Ambengan Kecamatan Sukasada. Untuk bibitnya sendiri akan disupport dari BI dan OJK serta stakeholder lainnya. GS