fadli zonJakarta  (Metrobali.com)-

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai keberadaan perangko bukan hanya sebagai alat komunikasi namun merekam peristiwa sejarah dan politik.

“Perangko telah menjadi bagian dari arsip sejarah yang penting, karena tidak hanya menjadi tanda bagi bea pengiriman pos, tetapi telah menjadi arsip bagi berbagai peristiwa bersejarah, alat komunikasi pembangunan, serta jembatan diplomasi yang menghubungkan berbagai bangsa,” katanya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/8).

Hal itu dikatakannya dalam membuka pameran filateli dengan tema “Politik dalam Perangko” yang dilaksanakan di Gedung DPR dalam memperingati HUT RI ke-71 tahun dan HUT DPR ke-71 tahun pada 29 Agustus.

Menurut dia, dunia filatelis Indonesia tetap eksis misalnya masih ada lelang filateli meskipun saat ini ada teknologi yang semakin berkembang.

“Ini bagian dari catatan sejarah yang dilakukan PT Pos dan sebagai pemanasan untuk pameran dan kompetisi filateli dunia di Bandung pada Agustus 2017,” ujarnya.

Fadli menilai saat ini dunia filatelis banyak diminati kalangan muda, menandakan bahwa mereka ada keinginan mempelajari sejarah melalui perangko.

Dia mengatakan, saat ini koleksi perangko Indonesia yang merekam perjalanan bangsa banyak dimiliki warga negara lain sehingga itu menjadi pekerjaan rumah untuk mengembalikan koleksi tersebut ke dalam negeri.

“Koleksi Indonesia yang besar tidak dimiliki orang Indonesia namun oleh orang Singapura, sehingga itu tantangan kembalikan koleksi paling hebat ke Indonesia. Banyak kolektor dunia fokuskan ke Indonesia,” katanya.

Pameran yang berlangsung 18-26 Agustus 2016 itu menampilkan perangko-perangko yang menggambarkan berbagai peristiwa politik penting dalam sejarah Indonesia.

Koleksi perangko milik Fadli Zon, yang berjudul “Netherlands Indies Postal Cancellation 1789-1917” juga ikut dipamerkan.

Koleksi itu termasuk kelas Postal History ini menceritakan perjalanan cap pos yang diterakan pada seluruh surat dan kartu pos mulai dari masa sebelum ada perangko tahun 1789 (VOC dan pre-philately) sampai dengan masa sesudah ada perangko hingga tahun 1917, pada masa Hindia Belanda.

Koleksi Fadli tersebut pernah mendapatkan Medali Large Vermeil pada pameran filateli tingkat dunia di Singapura tahun 2015, dan di New York pada 2016.

Pada pameran filateli ini juga ditampilkan koleksi perangko seri Pemilihan Umum, keikutsertaan Indonesia dalam berbagai organisasi dunia, hubungan-hubungan diplomatik, Reformasi 1998, lepasnya Timor Timur.

Selain itu juga menampilkan gambaran hasil-hasil pembangunan Indonesia setiap lima tahun sekali, tokoh-tokoh politik, hingga seri Presiden RI, mulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo.

Ditampilkan juga Sampul Hari Pertama Seri Presiden Joko Widodo yang ditandatangi asli milik Fadli Zon. Sumber : Antara