Seks Bebas

Jakarta (Metrobali.com)-

Pakar kesehatan dan pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr Ari Fahrial Syam mengingatkan orangtua untuk mengawasi remaja agar tidak terjatuh dalam seks bebas yang dilarang agama dan berisiko terhadap sejumlah penyakit.

“Saat ini sedang ramai di kalangan masyarakat khususnya di media sosial membahas buku ‘Saatnya Aku Belajar Pacaran’, yang berisi pesan-pesan kontroversial,” kata Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (8/2).

Untuk itu, ujar Ari, remaja harus selalu diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas yang akan terpapar dengan risiko penyakit, serta mengingatkan orangtua untuk selalu mengawasi anak remajanya agar tidak jatuh dalam seks bebas.

Ia juga mengingatkan bahwa seks bebas selain perbuatan yang dilarang agama, juga memang merupakan perbuatan yang berisiko buat kesehatan.

“Sekali seseorang jatuh di dalam kehidupan seks bebas memang akhirnya susah untuk melepaskan diri dari kehidupan tersebut,” katanya.

Ia menegaskan, yang menjadi masalah antara lain adalah jika seseorang remaja tersebut sudah mempunyai penyakit infeksi menular maka dia akan menularkan penyakit tersebut pada pasangannya.

Laporan Joint of United Nations Programme tahun 2013 juga menyatakan bahwa angka orang dengan HIV di Indonesia meningkat hampir sebesar 50 persen dari tahun 2008 ke 2013. “Yang menarik bahwa sebagian besar penularan HIV di Indonesia melalui hubungan seksual,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengatakan buku berjudul “Saatnya Aku Belajar Pacaran” karya Toge Arpilianto seperti penumpang gelap kebebasan berekspresi di Indonesia. “Buku tersebut seperti penumpang gelap atau bisa juga dikatakan sebagai ‘anak haram’ kebebasan berekspresi,” kata Niam di Jakarta, Jumat (6/2).

Dia mengatakan pihaknya telah terjun ke lapangan mengecek peredaran buku. Selanjutnya, menelaah isi buku karya Toge tersebut hingga disimpulkan melanggar norma-norma masyarakat.

Ketua KPAI Asrorun Ni’am juga telah melaporkan penulis buku berjudul “Saatnya Aku Belajar Pacaran”, Toge Aprilianto ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia.

Dalam telaah yang dilakukan KPAI, isi buku tersebut tidak sejalan dengan prinsip-prinsip perlindungan anak, norma kesusilaan, dan norma hukum.

Anggota Komisi VIII DPR Arzetti Bilbina mendesak agar buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran” karya Toge Aprilianto ditarik karena mengajarkan yang tidak semestinya.

Dia menegaskan, buku bacaan seharusnya memberi pesan moral yang baik pada generasi muda, bukan sebaliknya. AN-MB