dewi setyowati 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala KpW BI Bali Dewi Setyowati yang juga Wakil Ketua TPID Bali dalam keterangannya yang disampaikan pada media di Denpasar, Rabu (3/2) mengatakan, jelang Imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2019, akan ada 200 penerbangan langsung dari China dengan membawa sekitar 5 ribu penumpang. “Menurut informasi yang saya terima dari pimpinan Angkasa Pura jelang Imlek esok akan ada sekitar 5 ribu tamu negeri Tiongkok yang akan mendarat di Bandara Ngurah Rai yang diangkut dengan sekitar 200 penerbangan melalui pesawat yang dicarter,” kata Dewi Setyowati. Namun ia juga menyarankan untuk informasi yang lebih detail bisalangsung konfirmasi ke. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

Dewi juga menjelaskan, terkait dengan kewajiban penggunaan rupiah di wilayah NKRI, pihak Angkasa Pura telah mulai membuka diri dengan memberikan empat alternatif untuk penempatan KUPVA setelah pemeriksaan imigrasi. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih pada pihak otorita bandara yang telah memberikan empat alternatif tempat bagi KUPVA sebagai bagian dari implementasi Peraturan Bank Indonesia tentang kewajiban penggunaan Rupiah di Wilayah NKRI,” ujarnya sumringah.

Apa yang disampaikan Dewi bukan tanpa sebab, pasalnya selama ini pihak otorita bandara terkenal “Alot” dalam memberikan tempat bagi KUPVA, namun dengan pendekatan secara intens pihak BI, rupanya pihak otorita akhirnya luluh juga.

Dari sisi ekspor, ia menjelaskan terjadi perlambatan pengiriman ke luar negeri. “Tahun 2015 yang lalu ekspor kita sebagian besar dilakukan melalui pelabuhan diluar Bali, akibatnya transaksi yang tercatatpun tidak ada disini (Bali, red),” katanya.

Ia mengharapkan dengan adanya pelabuhan ekspor melalui Benoa Bali akan mampu memberikan devisa ekspor bagi Bali. “Jadi kalau raport kita mau bagus, mesti digenjot lagi ekspor dari Bali yang imbasnya pemasukan devisa,” imbuhnya.

Terkait dengan APBD Provinsi Bali, realisasi belanjanya Tahun 2014 mencapai 88 persen, sedngkan di tahun 2015 realisasi belanjanya meningkat 89,99 persen. “Ini yang jadi sangat penting, ketika realisasi serapannya mengalami peningkatan,” tandasnya.

Lantas ia juga menambahkan PAD provinsi Bali yang ter”Capture” dari 108 menjadi 101 persen. “Jadi bisa disimpulkan realisasi anggaran dan belanja APBD juga mengalami peningkatan. Dan ini semua mendukung adanya ekspansi fiskal,” ucapnya.Jika terjadi ekspansi fiskal menurutnya sangat mendukung geliat ekonomi di daerah ini.

Lantas ia juga memproyeksikan kondisi ekonomi di tahun 2016 akan mengalami peningkatan terutama dari sisi permintaan pertumbuhan ekonomi. “Kita proyeksikan pertumbuhan ekonomi th 2016 akan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga yang dipicu oleh naiknya UMP, penurunan harga elpiji, BBM, TTL, kemudian penurunan tarif angkutan antar provinsi.,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dewi juga memproyeksikan konsumsi pemerintah di tahun 2016 mengalami peningkatan yang disebabkan karena rencana pembangunan yang digagasdari tahun sebelumnya akan diteruskan di tahun 2016. “Konsumsi pemerintah proyeksi saya juga akan meningkat di tahun 2016 ini seiring dengan realisasi rencana pembangunan tahun sebelumnya yang akan tetap diteruskan pada tahun ini,” pungkasnya. AW-MB