Ketua PTOB I Wayan Suata1
Ketua PTOB I Wayan Suata
Denpasar, (Metrobali.com)-
Salah satu sopir taksi online bernama Budi yang mendapat orderan pelanggan, justru mobilnya dilarikan oleh pelanggannya atas nama Kharisma Gultom. Pelaku diduga bekerjasama dengan kekasihnya, Sabtu (6/5/2017) sekitar pukul 18.00 wita.
Budi, yang dikonfirmasi mengaku pelaku mengambil mobilnya tanpa permisi.
“Tidak etis saja, pelaku mengambil mobil tanpa permisi,” jelas Budi saat dihubungi, Senin (8/5/2017).
Bermula dari pihaknya yang mendapatkan orderan dari pelanggan yang merupakan sepasang kekasih di Halte Apartemen Ganidha, di Jalan Gunung Soputan, yang meminta diantar ke wilayah Sesetan yang disebutnya sebagai rumah orang tua pelaku. 
Sampai di Sesetan, katanya pelaku mendapati kondisi rumah dalam keadaan terkunci. Sehingga pelaku bersama kekasihnya meminta agar diantar ke Renon, tepatnya di komplek pertokoan Pojok Sudirman. Hingga akhirnya meminta diantar kembali ke posisi awal korban menjemput pelaku.
Saat diparkiran warung Bandung didekat Merlin, pelaku meminta korban untuk memanggilkan anak buahnya atas nama Ayik, seorang perempuan di lokasi yang ditunjukkan pelaku. Menghargai permintaan pelanggan, korban akhirnya menuruti dengan meninggalkan mobil dalam keadaan hidup.
Saat pihaknya menemui orang yang ditunjuk korban, Ayik tidak bersedia keluar karena tengah sakit, alasannya. Lalu pihaknya kembali ke parkiran dimana mobil tersebut ditinggalkan, dan mendapati mobilnya raib bersama dengan penumpang.
“Saya tunggu satu jam dan menghubunginya baik telpon maupun sms, namun lama tidak dibalas. Saat dibalas dia bilang bahwa masih ada masalah dengan orang tuanya dan berjanji mobil akan segera dikembalikan,” terangnya.
Hingga pihaknya menunggu 30 menitan tetap saja mobil MPV Daihatsu Sigra Nopol DK 1839 OD warna putih tidak dikembalikan. Akhirnya korban menunggu di Matahari Mall sendirian dalam kondisi hujan sambil tetap berusaha menghubungi pelaku, namun nomor pelaku sudah tidak bisa dihubungi.
Hingga Minggu pagi (7/5) sekitar pukul 03.30 wita dini hari pihaknya tetap menunggu dan mencari pelaku dan tetap berusaha menghubunginya.
Pada pukul 05.00 wita pelaku mengabari korban bahwa tengah di daerah Jalan Dewi Sartika, Kuta. setelah sebelumnya handphone pelaku mati, akhirnya korban mendapatkan balasan bahwa mobilnya akan segera dikembalikan di sekitar Patung Kuda.
Ditunggu satu setengah jam, hingga pukul 07.00 pelaku juga tetap tidak muncul. Pelaku kembali berbelit dengan mengabari bahwa pihaknya tengah berada di Amaris Hotel Jalan Imam bonjol. Hingga pukul 08.00 wita akhirnya korban memutuskan melapor ke Polsek Kuta. Namun disarankan ke Polresta Denpasar karena alasan lokasi kejadian.
Kemudian tiba-tiba anak korban yang ikut pencarian, mendapatkan pesan bahwa mobil korban dititipkan di security Apartemen Ganidha bersama kunci mobilnya.
“Anehnya saya tanya kepada security  katanya dia hanya dititipi saja, itupun dari petugas yang piket malam. Dia bilang tidak tahu menahu tentang keberadaan pelaku. Padahal sebelumnya saya sempat mengecek ke Ganidha namun pelaku dan barang bukti tidak ada ditempat,” terangnya.
Korban kemudian menunggui apartemen pelaku hingga pukul 10.00 wita, sambil bernego dengan pihak security. Hingga siang beranjak tetap saja security tersebut berdalih. 
Meskipun mobil sudah dikembalikan, korban tetap melapor ke Polresta Denpasar. Akhirnya dari pihak Kepolisian Resor Kota Denpasar bergerak dan menemukan pelaku di Apartemennya.
“Memang benar salah satu anggota Paguyuban Transportasi Online Bali (PTOB) yang saat itu tengah melayani penumpang bernama Kharisma Gultom, mobilnya dibawa lari. Dengan modus minta diantar kesana kemari dan beralasan menyuruh memanggilkan salah satu karyawannya. Pelaku mengaku merupakan salah satu anggota ormas terbesar di Bali,” terang Wakil Ketua PTOB Ariyanto didampingi olek Ketua PTOB I Wayan Suata, Senin (8/5).
Korban meminta bantuan kepada rekannya termasuk kami sebagai tim Emergency, sambungnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak Kepolisian Resor Kota Denpasar atas kinerjanya. Berkat kerjasama antara tim emergency transportasi online dan respon dari anggota Buser Polresta Denpasar, pelaku bisa diamankan,” terangnya.
Selain minta agar masalah ini diusut tuntas, atas kejadian ini pihaknya juga menghimbau agar para sopir khususnya transportasi online lebihberhati-hati lagi. Berdasarkan pantuan koran ini pelaku menjalani pemeriksaan pada Senin sore.
Dikonfirmasi kepada Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto mengatakan, kasus tersebut tidak dilanjutkan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan pelaku tidak bermaksud mengambil mobil korban,” ujarnya dikonfirmasi, Senin (6/5/2017).
Seringnya para sopir taksi online diintimidasi, dirampas kunci dan handphonenya hingga adanya aksi kekerasan berupa pengeroyokan dan pemukulan membuat I Wayan Suata geram.
“Kepada Kapolda Bali agar memberikan atensi dan instruksi ke jajaran bawahnya untuk mengantisipasi kejadian seperti ini dan menindak tegas kepada anggotanya yang seakan-akan membiarkan kejadian ini terjadi berulang-ulang kali di wilayah kerja masing-masing,” tegas Suata. SIA-MB