Khartoum, (Metrobali.com) –

Orang-orang bersenjata di atas unta telah membunuh 15 warga sipil dan melukai 10 lainnya dalam serangan di Darfur, Sudan Selatan Darfur, kata pemerintah daerah dalam satu pernyataan.

Serangan itu terjadi di daerah Hammadeh 80 kilometer (50 mil) utara ibu kota negara bagian Nyala, kata pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita baru resmi SUNA Rabu.

“Kami telah membentuk komisi penyelidikan atas pembunuhan warga di daerah Hammadeh,” kata Gubernur Negara Bagian Adam Jar al-Nabi kepada SUNA.

Salah satu dari mereka yang terluka berbicara dengan SUNA dari rumah sakit di Nyala mengatakan, kelompok itu telah mengunjungi keluarga di Hammadeh dan kembali pada Selasa ketika serangan itu terjadi.

“Orang-orang bersenjata dengan unta itu menyerang kami dan menembaki kendaraan, serta membunuh 13 orang,” kata pria bernama Abdul Karim.

Dua korban meninggal Rabu pagi akibat luka-luka mereka, tambahnya.

Laporan itu tidak mengatakan berapa banyak pria bersenjata telah menyerang kendaraan dan tidak memberikan indikasi identitas mereka.

Wilayah barat Darfur dilanda masalah pelanggaran hukum sejak 2003, ketika pemberontak etnik memberontak terhadap pemerintah sebagian besar Arab di Khartoum, karena mengeluhkan marjinalisasi mereka.

Konflik itu menewaskan 300.000 orang dan mengakibatkan dua juta orang, menurut PBB, dan Presiden Omar al-Bashir serta menteri pertahanannya dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang di wilayah tersebut.

Meningkatnya kriminalitas dan perselisihan antara berbagai suku Arab di Darfur terkait dengan sumber daya dan air yang telah melihat daerah itu terseret lebih jauh ke pelanggaran hukum di tahun-tahun terakhir ini.

(Ant) –