Jembrana (Metrobali.com)-
Sejak Operasi Ketupat Agung resmi dilaksanakan hingga Jumat (24/4) siang sudah ada ratusan pemudik yang diminta kembali ketempat asalnya di Bali.
Para pemudik ini didominasi kendaraan roda dua, selain roda empat. Larangan untuk mudik juga berlaku di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan dalam giat Operasi Ketupat Agung pihak Polres Jembrana menerjunkan ratusan personil. Mereka tidak saja disiagakan di pos pemeriksaan juga di posko penyekatan.
Khusus untuk posko penyekatan lanjutnya, pihaknya sudah membangun di tiga titik yakni di Desa Pengeragoan yang perbatasan langsung dengan Kabupaten Tabanan, Terminal Negara di Desa Baluk dan Terminal Kargo Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk.
“Dalam Operasi Ketupat Agung 2020 ini, salah satunya juga larangan untuk mudik” ujar Kapolres Adi Wibawa, Jumat (24/4).
Menurut Kapolres, penerapan penyekatan ini juga dilaksanakan di wilayah hukum Polres lainnya yakni untuk mencegah warga melakukan  mudik.
“Sampai siang ini sudah ada 100 lebih kendaraan kita minta kembali. Pelabuhan Gilimanuk normal seperti biasa. Selain truk dan kendaraan logistik kita sarankan untuk kembali, khususnya yang mudik” ujar Kapolres Jembrana.
Operasi Ketupat Agung 2020 akan berlangsung hingga 30 Mei mendatang dengan target warga yang nekat akan mudik dan pengendara yang tidak mengenakan masker dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Muklis salah satu warga yang terjaring operasi mengaku tidak tahu jika tahun ini ada larangan mudik ditengah pandemi virus Corona (Covid-19). “Tidak tahu. Maunya pulang ke Jember” ujarnya. (Komang Tole)