Olga Lydia

Jakarta (Metrobali.com)-

Artis serba bisa Olga Lidya mengaku sibuk sehingga kurang tidur menjelang keberangkatannya ke ajang Festival Film Cannes di Prancis yang akan diselenggarakan pada 13 Mei hingga 24 Mei 2015.

“Sejak kemarin kurang tidur, sekarang malah belum tidur sama sekali,” ujar Olga usai acara konferensi pers dukungan Torabika pada film Filosofi Kopi di Jakarta, Senin (11/5).

Olga mengaku sibuk menyelesaikan pekerjaannya dan mengurus usaha sebelum keberangkatan ke Perancis. Olga juga sedang mempersiapkan produksi film terbarunya. Ia tak ingin pekerjaan terlantar karena kepergiannya.

“Berangkatnya ramai-ramai, tidak sendirian,” kata Olga yang akan berangkat ke Perancis pada Senin malam.

Sejumlah film Indonesia seperti Tabula Rasa, Filosofi Kopi dan “The Fox Exploits The Tiger’s Might” akan diputar pada ajang perfilman bergengsi itu.

Malah film pendek “The Fox Exploits The Tiger’s Might” karya Lucky Kuswandi masuk ke dalam seleksi “Critic’s Week”. Hanya 10 film pendek dan tujuh film panjang yang terpilih dalam ajang bergengsi di Festival Film Cannes itu.

“Ajang ini tidak hanya mengenalkan film-film Indonesia, tetapi juga promosi Indonesia karena pada ajang itu semua insan perfilman akan hadir dan ajang berbagi informasi. Misalnya kalau syuting di Indonesia susah “enggak”, izinnya apa aja,” papar Olga.

Tabula Rasa akan diputar dua kali pada ajang tersebut. Sementara Filosofi Kopi akan diputar sebanyak satu kali.

Pada kesempatan tersebut, rombongan Indonesia menyewa “booth” pada ajang tersebut. Para insan perfilman dapat mengetahui film dan kekayaan alam Indonesia melalui “booth” itu.

Ke depan, Olga berharap semakin banyak film-film Indonesia yang diputar dalam festival film terbesar dunia itu.

“Tugas semua pihak untuk menjadikan dunia perfilman kita bagus. Bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga masyarakat,” cetus Olga.

Manajer Pemasaran PT Torabika Eka Semesta, Noegroho Moeshartanto, mengatakan pihaknya mendukung film Indonesia terutama Filosofi Kopi ikut serta dalam ajang bergengsi dunia itu.

“Kehadiran Filosofi Kopi pada ajang bergengsi juga untuk memberi edukasi kepada insan perfilman dunia, bagaimana cara membuat kopi enak harus dipersembahan dan diracik dengan sepenuh hati,” kata Noegroho. AN-MB