Nyolahang NKRI, Persembahan Banjar Pangkungkarung Memukau

Nyolahang NKRI, Persembahan Banjar Pangkungkarung Memukau

Tabanan, (Metrobali.com)-

Persembahan Banjar Adat Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan dalan parade budaya desa pakraman bedha Jumat, 23/6/2017 memukau. Bagaimana tidak lantunam puisi yang dipadu dengan gerak tari begitu apik. Terlebih thema yang diangkat yakni Nyolahan NKRI. Thema itu pas didengungkan ditengah situasi bangsa indonesia saat ini. Terutama tantangan dari terjadinya intoleransi serta lemahnya pemaknaan terhadap nilai-nilai Pancasila.

Penampilan berdurasi kurang lebih 10 menit tersebut berisi musikalisasi puisi mengenai spirit kebangsaan yang memegang teguh Pancasila, UUD 45 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Musikalisasi puisi tersebut diiringi dengan gamelan Cengceng Gebyag yang merupakan musik yang sudah lazim ada di Kabupaten Karangasem. Uniknya lagi, penampilan yang melibatkan anak-anak hingga orang tua tersebut membuat penonton seakan kembali ke masa lalu dimana pakaian dan riasan para penari dan penabuhnya menggunakan riasan klasik.

Salah satu emuda di Banjar Pangkung Karung, I Kadek Surya Jayadi mengatakan segala property dan persiapan dalam parade dilakukan langsung oleh warga Banjar Pangkung Karung. Penampilan Nyolahang NKRI ini kata dia membangkitkan spirit Pancasila dari tingkat paling bawah yakni Desa Adat, karena tidak hanya sebagai benteng budaya, Desa Adat juga merupakan potensi desa yang bhineka. “Dalam narasi juga telah disampaikan jika secara nasional lilin-lilin dinyalakan, lagu-lagu kebangsaan dinyanyikan, tetapi kami disini ‘Nyolahang NKRI’ yang artinya menarikan spirit kebangsaan yang memegang teguh Pancasila, UUD 45 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya.

Semenatara itu Bendesa Adat Desa Pekraman Bedha, I Nyoman Surata yang juga tokoh banjar adat pangkung karung mengapresiasi penampilan Banjar Pangkung Karung dengan ‘Nyolahang NKRI’ yang dibawakan. Menurutnya generasi muda dan adat memang harus berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 45 dalam bingkai NKRI. Maka dari itu untuk membangkitkan spirit tersebut, pihaknya bersama anggota DPRD Tabanan asal Desa Sudimara, I Made Dirga, menggagas Parade Seni dan Budaya serangkaian dengan HUT Perak LPD Desa Pekraman Bedha yang turut melibatkan 38 Banjar dari tiga Kecamatan yakni Tabanan, Kediri dan Kerambitan.
“Parade budaya ini sekaligus untuk menumbuhkembangkan peran serta sekaa teruna untuk lebih aktif dan kreatif melakukan budaya secara terpadu. Hal ini sebagai upaya mencegah isu kebangsaan yang kerap muncul belakangan ini. Ini merupakan cita cita besar kami bersama sejumlah tokoh masyarakat, yakni membuat ruang terbuka untuk mewadahi peran aktif generasi muda, dalam berkesenian,” tegasnya. gin-mb