Oleh : Dr. Drs. I Nyoman Sarjana, M.Ikom

Mangupura (metrobali.com) –

Tahun baru….yang biasanya dirayakan dengan penuh gegap gempita, ada suara suara mercon, kembang api..pesta dimana-mana bahkan ada salah satu pemerintahan daerah yang menghabiskan dana sampai miliyaran rupiah untuk merayakan tahun baru dengan pesta kembang apinya.

Sungguh bersyukur dan bahagia kita sebagai umat Hindu mempunyai hari suci NYEPI sebagai perayaan TAHUN BARU SAKA.

Amati karya : mengajak kita untuk lebih banyak diam, tidak melakukan aktivitas (puasa kerja).

Amati lelanguan : tidak boleh bersenang-senang, artinya tidak boleh bersenang-senang dengan orang lain atau dengan media/alat seperti HP, TV dll, selama setahun kita sudah bersenang-senang sama orang lain dan dengan gempita media, saatnya selama 24 jam kita bertemu dan bersenang-senang dengan sang jiwa yang selalu bersama kita dan yang akan menemani kita selamanya, kita dilatih untuk senang pada diri sendiri apapun keadaannya.

Amati Gni tidak menyalakan api. Makna yang dalam kita mematikan api yang ada dalam diri kita. Api kemarahan, api asmara, kita mulat sarira. Pancarkan kedamaian, kesejukan hati latih diri agar selalu menunjukkan kesejukan.

Mona brata = tidak berbicara, selama setahun kita selalu berhubungan dengan orang luar, saatnya sekarang selama 24 jam dari jam 6 pagi sampai jam 6 pagi kita fokus dengan diri kita /ME TIME

Dengan menjalankan catur brata penyepian, kita berlatih untuk ME TIME, selama 24 jam kita punya waktu khusus untuk SANG JIWA.