Denpasar, (Metrobali,com)

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Prov Bali Ny Putri Koster mengingatkan para perajin peserta Pameran IKM Bali Bangkit untuk terus menjaga kualitas dan warisan leluhur. Menurutnya, berkreasi serta berinovasi itu boleh dan wajib, namun tanpa mengabaikan untuk menjaga kualitas dan warisan leluhur. Hal ini dikarenakan pelan namun pasti, dikhawatirkan kerajinan khas Bali akan mulai ketinggalan identitasnya.

Hal ini disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada UKM/IKM peserta Pameran IKM Bali Bangkit pada ‘technical meeting’ bertempat di Gedung Tertutup Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (29/1).

Pada kesempatan tersebut, pendamping orang nomor satu di Bali itu juga meyakinkan para perajin akan keunggulan kerajinan Bali. “Kerajinan asli Bali, baik kain tenun, perak, ukiran batu hingga kayu mempunyai ciri khas tersendiri dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Jangan tinggalkan itu dengan menjual produk tiruan,” ujarnya kepada sekitar 50 perajin.

Ia menegaskan, hendaknya para peserta pameran yang terpilih kali ini supaya mengikuti aturan yang dibuat oleh Dekranasda. “Kita ingin menonjolkan produk asli Bali yang berkualitas, jadi penuhi itu, jangan menjual produk tiruan yang menurunkan kualitas yang asli,” tegasnya.

Ny Putri Koster yang juga merupakan seniman multitalenta itu mencontohkan, kain songket Bali itu sudah kondang sebagai produk berkualitas dan mendunia, sehingga tidak perlu menjual kain songket bordir yang sudah pasti kualitasnya rendah. “Itu seperti mencederai warisan leluhur kita. Jadi saya mengajak para perajin jangan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati produk seperti itu,” tegasnya seraya menjelaskan sudah tugas bersama untuk membangkitkan kembali produk lokal kebanggaan masyarakat Bali.

Ny Putri Koster juga menyebut rencana Gubernur Bali yang akan membuat pusat kebudayaan. “Saya sudah meminta agar menyediakan tempat pameran bertaraf internasional, sehingga para perajin kita bisa menjadi tuan rumah di sana. Jika Jakarta mempunyai JCC maka kelak Bali akan punya JCC,” katanya disambut dengan tepuk tangan oleh semua peserta.

Pada kesempatan ini, ia juga mengajak para perajin untuk merambah teknologi digital dalam memasarkan produknya. Karena, hal tersebut bisa menambah pangsa pasar dan tentu saja bisa meningkatkan pendapatan. “Kita sudah punya Bali Mall, marketplace khusus untuk para perajin kita, ayo kita pergunakan hal tersebut sebaik-baiknya,” gugahnya.

Selain itu, Ny Putri Koster juga menggugah rasa kebersamaan para perajin, dengan meminta mereka menginformasikan seputar pameran. “Mari jaga kebersamaan kita, jika ada informasi seputar pameran infokan ke teman-teman yang lain. Karena bagaimanapun jika kita maju bersama, maka kesejahteraan rakyat Bali akan tercapai,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Bali Ida Ayu Kalpika melaporkan, jika pameran yang akan berlangsung selama 1 Pebruari – 31 maret 2021 bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali selama masa pandemic Covid-19 dengan meningkatkan kreativitas IKM, membangkitkan produksi pasar di dalam dan luar negeri serta mengembangkan produk lokal.

Pameran yang akan diikuti oleh 50 IKM ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. “Selain membatasi jumlah peserta dan penunggu pameran, semua peserta juga diwajibkan memakai masker, tidak berkerumun, mengukur suhu setiap hari dengan alat yang disediakan panitia serta mengikuti rapid test dan swab,” jelasnya.

Senada dengan Ny Putri Koster, ia pun menjelaskan kali ini para peserta dilarang menjual produk tiruan seperti songket bordiran dan alpaca.

Sumber : Humas Pemprov Bali