Ayu PastikaDenpasar (Metrobali.com)-

Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Ayu Pastika menekankan wanita Bali harus menyadari dan memahami hak dan kewajiban mereka yang setara dengan laki-laki. Hal itu disampaikan dalam seminar yang bertemakan “Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki, dalam Mewujudkan Lingungan Anak yang Kondusif, untuk Perlindungan Perempuan dan Anak”. Seminar tersebut merupakan salah satu dari rangkaian peringatan Hari Ibu 87 tanggal 16 Desember 2015 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Ayu Pastika menambahkan perempuan masa kini bukan hanya mengikuti kehendak laki-laki, namun dalam berumah tangga mereka adalah tim yang harus bekerja sama. “Kita harus kerja sama dengan suami kita, terutama mengurus anak, bukan hanya tugas kita, harus berbagi karena itu menentukan karakter anak kita,” jelasnya. Menurutnya pendidikan untuk anak berawal dari rumah, dan Ibu sebagai guru nomor satu bagi anak berperan sangat besar.

Dia juga menjelaskan bahwa peranan wanita dalam pembangunan dewasa ini tidak bisa dianggap remeh. Saat ini para perempuan sudah diperhitungkan dan dilibatkan dalam menentukan suatu kebijakan pembangunan. Banyak keberhasilan dan kemajuan telah dicapai oleh perempuan, namun tidak dipungkiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak masih terjadi. Maka dari itu, pendamping orang nomor satu di Bali ini mengajak para perempuan untuk lebih peduli dengan kondisi mereka dan anak-anak mereka. “Edukasi itu penting pastinya, untuk menghindari kekerasan, tapi jika sampai terjadi (kekerasan) harus segera lapor polisi, jangan anggap hal seperti itu tabu lagi,” bebernya.

Seminar kali ini menampilkan nara sumber yaitu Ricardo Naraheda, S.Th dari Grace Center yang membawakan materi tentang “Mengenal Karakter Anak di Sekolah sebagai Deteksi Awal Pelaku dan Korban Kekerasan”, dan Psikolog Retno G. Kusuma, S.Psi yang menyampaikan “Teknik Hipnokomunikasi dan Mendidik Dengan Cinta Kasih”, seminar tersebut dimoderatori oleh Dra. Agus Binti Khoriyah dan Dr. Lely Setyawati, SpKj (K)  dari FK. UNUD / RSUP Sanglah.

Seminar kali ini diikuti oleh perwakilan SKPD Pemerintah Provinsi Bali beserta dari Kabupaten/Kota, Organisasi Perempuan, LSM dan Guru dari TK, SD, SMP dan SMA. AD-MB