Lomba Cipta Makanan

Denpasar (Metrobali.com)-

 

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny.Ayu Pastika mendorong peningkatan pemanfaatan bahan pangan lokal sesuai potensi daerah masing-masing. Dengan sentuhan kreatifitas, bahan pangan lokal non beras seperti suweg, keladi, sukun dan jagung dapat diolah menjadi menu yang menggugah selera. Kandungan gizi yang terkandung dalam bahan pangan itu pun tak kalah dengan beras. Hal tersebut disampaikannya pada Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Halaman Kantor BPMPD Provinsi Bali, Rabu ( 23/7 ). Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Ny. Dayu Sudikerta selaku Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Pemprov Bali Drs. I Ketut Wija, MM.

Lebih jauh Ayu Pastika mengurai, lomba ini merupakan bagian penting dari upaya diversifikasi pangan melalui keanegaragaman konsumsi pangan non beras. Hal ini, kata Ayu Pastika, sejalan dengan langkah Pemprov Bali untuk memperkuat ketahanan pangan dengan memberdayakan potensi lokal.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan bahwa ke depannya pemenuhan pangan akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Perubahan iklim yang ditandai dengan pemanasan global serta pesatnya pertumbuhan penduduk dan terbatasnya ketersediaan lahan dan air menjadi sejumlah tantangan dalam penyediaan pangan. Menurutnya, tantangan tersebut harus disikapi dengan penganekaragaman konsumsi pangan, khususnya non beras yang berbasis sumber daya lokal. “Upaya tersebut bukan semata tanggung jawab pemerintah dan PKK, namun membutuhkan peran aktif seluruh komponen,” ujarnya.

Ayu Pastika berharap, Lomba Cipta Menu B2SA yang rutin digelar setiap tahun dapat menjadi bagian penting dalam sosialisasi pemanfaatan bahan pangan lokal. Selain tetap memperhatikan keseimbangan gizi, menu olahan juga harus disajikan lebih menarik dan mengundang selera.

Ketua Panitia Kegiatan yang juga Kepala BPMPD Bali Ketut Lihadnyana melaporkan, Lomba Cipta Menu B2SA merupakan agenda tahunan yang bertujuan mendorong konsumsi pangan berkualitas dan beragam. Dengan mengkonsumsi pangan berkualitas dan gizi yang seimbang, maka kesehatan tubuh akan terpelihara agar bisa tetap aktif. “Konsumsi pangan yang berkualitas di lingkungan keluarga akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat,” tambahnya.

Lebih dari itu, lomba semacam ini juga diharapkan mampu mendorong kreatifitas ibu rumah tangga dalam menyajikan menu berbahan pangan lokal. Lomba diikuti oleh perwakilan kabupaten/kota dengan beragam menu olahan pangan lokal. Selain piala dan penghargaan, Juara I dalam lomba ini berhak mewakil Bali dalam ajang serupa di tingkat nasional yang akan digelar di Makasar pada bulan Oktober mendatang.

Lomba cipta menu B2SA kali ini menampilkan sejumlah racikan menu yang cukup bervariasi diantaranya nasi suweg, nasi jagung pisang kepok, jagung keladi dan olahan pangan yang mudah didapat di lingkungan sekitar. Setelah melalui proses penilaian yang cukup ketat, Kabupaten Buleleng keluar sebagai juara I, disusul Kota Denpasar dan Karangasem pada posisi II dan III. Sementara Gianyar cukup puas dengan gelar juara favorit. AD-MB