Denpasar (Metrobali.com)-

Selain dikenal dengan keragaman budaya dan alam yang mempesona, Bali juga dikenal dengan karya seni yang salah satunya teraktualisasi dalam perhiasan emas hingga perak. Sentuhan ukiran dalam berbagai perhiasan khas Bali membuatnya unik dan begitu mempesona. Guna terus mendorong kemajuan sektor kerajinan perhiasan daerah ini, Ny.Ayu Pastika selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali gencar melakukan upaya pembinaan hingga memfasilitasi para pengrajin perhiasan untuk mengikuti pameran mulai tingkat lokal, nasional bahkan internasional.

Pada Pameran Perhiasan Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI) 2013 yang berlangsung di Balai Kartini Jalan Gatot Subroto Jakarta mulai 13 hingga 14 Nopember, Ny.Ayu Pastika memboyong pengrajin perhiasan binaannya untuk ikut berpameran. Lebih dari itu, wanita murah senyum ini juga berkesempatan memperkenalkan perhiasan khas Bali melalui peragaan busana saat acara pembukaan pameran, Kamis (14/11).

Tampil mengenakan pakaian khas Bali yang dipadukan dengan badong emas, istri dari orang nomor satu di Bali ini tampak cantik dan anggun melangkah di atas panggung dan disaksikan langsung oleh Pembina Dekranas Hj.Ani Yudhoyono serta undangan kehormatan lainnya. Alhasil, penampilan Ny.Ayu Pastika mendapat aplause luar biasa dari para tamu undangan yang hadir.

Menurut Ny.Ayu Pastika, kegiatan pameran seperti ini punya makna strategis bagi kemajuan industri kerajinan perhiasan Bali. “Melalui kegiatan ini kita ingin lebih memperkenalkan kerajinan perhiasan karya Seniman Bali,” imbuhnya.

Apalagi, tambah Ayu Pastika, Bali punya sentra kerajinan perak di Celuk-Sukawati yang sudah begitu dikenal di kancah nasional hingga internasional. “Dengan ikut pameran kita ingin karya perhiasan Bali makin  dikenal luas,” tambahnya.

Lebih dari itu, kegiatan pameran juga diharapkan mampu menambah wawasan para pengrajin serta dimanfaatkan untuk membuka jaringan pemasaran. Sehingga, kerajinan perhiasan sebagai bagian dari produk unggulan berbasis budaya bisa terus berkembang ke depannya. Dalam kesempatan itu dia juga mengingatkan para pengrajin untuk tetap menjaga kualitas karya-karyanya agar bisa tetap bersaing. “Kita jadikan perhiasan khas Bali sebagai salah satu ikon budaya,” tambahnya.

Pameran MMNI tahun 2013 yang mengambil tema “Indahnya Batu Permata Indonesia” menampilkan aneka ragam produk kerajinan khususnya perhiasan  yang merupakan hasil karya perajin dari berbagai daerah serta berbagai produk unggulan yang memiliki kualitas kompetitif di tingkat internasional.

UKM Binaan Dekranasda Provinsi Bali yang terpilih ikut dalam pameran kali ini adalah Pengrajin Bara Asuhan Ibu Bara/Ibu Adnyani dari Banjar Celuk, Sukawati, Gianyar. Menempati stand nomor 51, Bali menampilkan satu perangkat perhiasan pengantin khas Buleleng yang terbuat dari emas ditaburi batu permata, mirah dan batu mulia lainnya. Ny.Ani Yudhoyono dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri dengan membeli perhiasan karya seniman lokal. Karena hasil karya anak negari tak kalah dengan produk manca negara. DA-MB