Denpasar, (Metrobali.com)

 

Dalam upaya meningkatkan keahlian  dan ketrampilan pelaku usaha/IKM di Kota Denpasar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kota Denpasar memberikan Pelatihan Industri Aneka (Ecoprint) kepada 20 pelaku usaha/IKM yang bergerak di Industri Sandang selama lima hari dari tanggal 26-30 Mei 2023 di Ecoprint Bali.

Setelah berlangsung selama lima hari, Selasa (30/5) pelatihan telah selesai dan langsung ditutup Wakil Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar  Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa di dampingi Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana di Ecoprint Bali.

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan, pelatihan industri aneka ecoprint ini dilaksanakan  Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kota Denpasar untuk memberikan dan meningkatkan keahlian dan keterampilan pelaku usaha/ IKM di Kota Denpasar.

Selain itu  pelatihan ini juga dapat menambah perekonomian masyarakat jika ditekuni dan dilakukan dengan semangat dalam memproduksi keterampilan rumahan.  Mengingat Ecoprint merupakan teknik membatik menggunakan bahan alami tumbuhan, bisa daun dan bunga serta medianya melalui kain. Hal tersebut yang menjadikan pelatihan aneka ecoprint saat ini banyak dilirik dan dikembangkan oleh para desainer fashion. “Begitu banyaknya yang melirik maka pelatihan ini dilaksanakan untuk mengembangkan skill para pelaku usaha,” ungkap Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.

Kadis Disperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan dalam pelatihan ecoprint ini melibatkan Ecoprint Bali dan Institut Seni indonesia (ISI) Denpasar sebagai narasumber.  Sebagai Pusatnya Desain maka pihak ISI Denpasar memberikan desain secara ilmiah dan Ecoprint Bali yang memberikan teori dan praktek pengerjaanya. “Dengan kolaborasi ini menghasilkan karya yang luar biasa,” ungkap Sri Utari.

Lebih lanjut dikatakan, setelah pelatihan ini pihaknya akan melaksanakan monitoring untuk mengetahui apakah yang diberikan peserta bisa  mengembangkan, memproduksi serta mempromosikan untuk meningkatkan omzet perajin.

Jika perajin bisa mengembangkan yang diberikan dalam pelatihan ini pihaknya akan mengawal para perajin untuk bisa mengikuti pameran di dalam daerah, maupun ke luar daerah.

Owner of Ecoprint Bali, Arry Budiawan mengatakan, setelah pelatihan ini pihaknya akan membuat grup untuk bisa mengkoordinir peserta untuk diskusi tentang hasil karya yang dihasilkan para peserta masing-masing. “Dalam group itu akan diberikan masukan tentang karyanya, karena karya ecoprint tidak pernah gagal. Setelah diolah atau dijahit oleh desainer akan menghasilkan karya luar biasa dan berkualitas,”ucap Arry.

Jika hasil pelatihan yang diberikan menghasilkan karya sama persis dengan produk ecoprint, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan mencari suplai resort yang terdekat yakni para pelaku usaha yang telah mengikuti pelatihan ini.

Sumber : Humas Dps